pengawetan rotan

Tahapan Pengolahan Rotan untuk Berbagai Kebutuhan

Ada beberapa tahapan pengolahan rotan yang harus dilalui untuk membuatnya punya kualitas terbaik saat sudah diolah menjadi produk menarik. Kerap menjadi bahan baku untuk kebutuhan industri, rotan harus melalui proses pengolahan yang tepat terlebih dahulu.

Proses lanjutan ini dari proses penanaman yang menghasilkan rotan bulat untuk menjadi produk barang setengah jadi maupun produk siap pakai. Dengan dilakukannya pengolahan yang benar, peningkatan kualitas rotan sebagai bahan baku untuk pembuatan berbagai produk ini dapat terwujud.

promo produk white agent wa-250

Tahapan Pengolahan Rotan

Berikut ini beberapa tahapan pengolahan rotan yang dapat dilakukan secara berurutan, yaitu:

1.  Tahap Penggorengan

Proses atau tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah menurunkan kadar air dalam rotan agar dapat segera kering dan bisa diolah. Tahapan ini juga berkaitan dengan resiko serangan jamur jika kelembaban rotan tidak segera dikurangi atau dihilangkan.

Tahap penggorengan ini dilakukan dengan cara mengikat potongan-potongan rotan menjadi satu ikatan atau bundelan. Lalu masukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan larutan pencucian. Anda bisa menggunakan larutan minyak kelapa, solar, maupun agar lebih aman yaitu produk pengawet kayu yang berkualitas.

promo produk biocide insecticide

2.  Penggosokan serta Pencucian

Selesai dengan tahap penggorengan, Anda bisa melanjutkan dengan menggosok rotan yang direndam. Penggosokan dapat dilakukan dengan menggunakan kain perca, campuran karung goni dengan serbuk gergaji maupun sabut kelapa.

Tahapan penggosokan ini bertujuan untuk melepaskan sisa kotoran yang masih ada pada kulit rotan, terutama getahnya. Setelah digosok bersih, selanjutnya jangan lupa untuk mencucinya. Tahapan ini diperlukan agar material rotan dapat lebih bersih dan mampu menghasilkan warna rotan yang lebih cerah mengkilap.

3.  Pengeringan

Tahapan selanjutnya adalah pengeringan, pada tahap ini rotan dijemur secara alami di bawah panas matahari. Proses pengeringan secara manual ini dilakukan hingga kadar air dalam rotan berkisar antara 15% samai 19%.

Proses pengeringan secara manual ini dapat dilakukan hingga memakan waktu puluhan hari. Berkisar antara 22 sampai 65 hari. Namun saat ini, untuk mempercepat pengeringan dan pengolahan rotan, dilakukan pengeringan menggunakan mesin oven. Mempersingkat waktu pengeringan dapat mempercepat proses pengolahan dilakukan.

4.  Pengupasan dan Pemolisan

Setelah memastikan rotan sudah dalam kondisi kering, Anda bisa mengupas kulitnya dan melakukan pemolisan. Pengupasan kulit rotan ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat diameternya menjadi seragam dan rata.

5.  Tahapan Pengolahan Rotan Pengasapan

Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk meratakan warna rotan menjadi kuning dan mengkilap. Tahapan ini dilakukan pada rotan kering yang masih alami, (masih memiliki lapisan kulit). Pada dasarnya, pengasapan adalah kegiatan oksidasi rotan menggunakan belerang untuk membuat kulit rotan berwarna lebih putih.

Dilansir dari Rachman 1990, proses pengasapan dilakukan kurang lebih selama 12 jam dengan menghabiskan kurang lebih 7,5 kg belerang.

6.  Proses Pengawetan

Produk Biocide

Selanjutnya ada proses pengawetan yang mengandalkan penggunaan bahan kimia atau larutan pengawet tertentu. Kegiatan ini bertujuan untuk memperpanjang usia pemakaian rotan dan membuat kualitasnya tetap terjaga.

Selain itu, pengawetan juga bertujuan untuk melindungi kerusakan material rotan dari berbagai serangan organisme perusak. Seperti serangga maupun jamur yang bisa muncul dan merusak kondisi rotan kapan saja.

Pastikan menggunakan bahan pengawet yang aman dan berkualitas. Ketahui kandungan bahan aktif dari produk pengawet yang Anda pilih agar hasil pengawetan yang dilakukan juga lebih aman dilakukan. Sebagai rekomendasi, Anda bisa menggunakan produk Biocide Series.

Biocide Insecticide untuk menangani permasalahan yang berkaitan dengan resiko serangan berbagai jenis serangga. Pengawet kayu Biocide Surface Film Preservative (SFP) untuk melindungi rotan dari serangan jamur dan lumut di permukaannya.

Dan Biocide Wood Fungicide yang dapat digunakan untuk melapisi dan melindungi rotan dari resiko serangan berbagai jamur perusak substrat. Seperti resiko serangan dari black stain, white stain maupun blue stain.

7.  Tahapan Pembengkokan

Untuk mempermudah penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk maupun untuk kebutuhan lainnya, pembengkokan atau pelengkungan rotan sangat dibutuhkan. Pembengkokan dilakukan sesuai dengan kebutuhan penggunaan rotan tersebut nantinya. Tahap ini juga merupakan tahapan pengolahan rotan terakhir yang dilakukan.

Caranya adalah dengan melunakkan menggunakan uap air panas (steaming) dengan tabung silinder atau yang biasa disebut steamer. Proses ini dilakukan bertujuan untuk melunakkan jaringan rotan agar mudah dibengkokan dan diolah.

Cara pembengkokan yang konvensional dengan uap air panas ini terbukti memberikan kualitas rotan yang lebih awet dan kuat, fleksibilitasnya terjaga dengan baik. Berbeda dengan proses pelengkungan dengan cara memanaskan rotan secara langsung pada api lalu membengkokannya saat rotan masih panas.

Proses tersebut beresiko membuat rotan terbakar dan mempengaruhi warnanya menjadi lebih hitam akibat terkena api secara langsung.

Alat yang Diperlukan dalam Industri Rotan

pengolahan rotan menjadi produk

Ada beberapa peralatan yang harus digunakan untuk menyokong kebutuhan industri rotan. Beberapa peralatan yang diperlukan di antaranya:

  • Gunting rotan
  • Bor listrik
  • Gergaji rotan
  • Gergaji biasa
  • Kompor solder
  • Martil
  • Parang
  • Mesin potong
  • Sekrup
  • Staples
  • Kompresor
  • Engkol tangan

Selain diperlukan peralatan yang memadai, diperlukan pula sarana transportasi yang menjadi faktor pendukung untuk keberhasilan industri ini.

Anda dapat mengandalkan sarana transportasi umum. Keberadaan truk, bus kota, maupun angkot dapat membantu Anda mengangkut material rotan dalam skala besar. Namun penggunaan kendaraan pribadi untuk kebutuhan pengangkutan dalam skala lebih kecil juga dapat dilakukan.

Kombinasi antara penggunaan peralatan yang memadai dengan keberadaan sarana transportasi yang memadai akan membuat pengolahan rotan lebih optimal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *