Mengenal Kayu Sungkai Lebih Dekat

Siapa tak kenal kayu sungkai? Mereka yang bekerja di industri woodworking pasti familiar dengan nama ini. Sebab meski sungkai bukanlah kayu favorit namun permintaannya di pasaran justru terus meningkat dari waktu ke waktu. Kayu ini menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki jati dan material-material woodworking favorit lainnya. Untuk lebih mengenal sungkai, mari simak beberapa cirinya di bawah ini.

promo produk white agent wa-250

Sungkai

Sungkai adalah tanaman berbentuk pohon yang bisa tumbuh hingga 30 meter. Tanaman ini memiliki batang lurus dengan cabang hingga 10 meter. Pohon ini tidak berbanir, memiliki pertumbuhan yang lurus, dan rantingnya penuh dengan bulu halus. Ia tergolong tanaman evergreen dan menghasilkan buah sepanjang tahun.

Baca Juga : dibalik kekurangan kayu jabon, inilah 4 keunggulan dari kayu jabon yang perlu anda tahu

Sungkai bisa ditemukan di berbagai pulau di Indonesia. Kita bisa mendapatinya di Sumatra (Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, hingga Sumatera Selatan), Jawa (terutama Jawa Barat), dan juga Kalimantan. Habitat sungkai yang luas di Indonesia ini bukan tanpa sebab. Tanaman ini memang cocok tumbuh di daerah tropis pada ketinggian 0 hingga 600 mdpl.

Sungkai tumbuh dengan baik pada tanah yang kaya hara. Dan untuk budidayanya, disarankan agar tanaman ini tidak ditanam di area tanah mergel. Hingga saat ini sendiri, pembudidayaan tanaman sungkai alias Peronema canescens ini terus berkembang.
Di alam, sungkai berkembang dari bibit. Benih-benih dihasilkan dari buah-buahan yang berwarna coklat tua.

promo produk biocide insecticide

Baca Juga : cara mengawetkan kayu meranti untuk mendapatkan kualitas kayu meranti yang baik

Namun, perbanyakan sungkai dengan cara ini cenderung sangat lambat. Sehingga, masyarakat seringkali melakukan perbanyakan dengan cara stek.

Untuk pembuatan stek, digunakan cabang yang kurang lebih usianya 2 tahun. Selain itu, cabang juga harus dalam kondisi yang baik.

Baca Juga : cara mengawetkan daun untuk kerajinan

Klasifikasi Ilmiah

  1. Kingdom: Plantae (tumbuhan)
  2. Subkingdom: Tracheobionta (berpembuluh)
  3. Superdivisio: Spermatophyta (menghasilkan biji)
  4. Divisio: Magnoliophyta (berbunga)
  5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
  6. Sub-kelas: Asteridae
  7. Ordo: Lamiales
  8. Familia: Verbenaceae
  9. Genus: Peronema
  10. Spesies : Peronema canescens

Karakter Kayu Sungkai

Warna

Sungkai memiliki warna dominan cerah. Biasanya bagian gubal kayu berwarna putih hingga kuning pucat. Sedangkan bagian terasnya berwarna sedikit lebih gelap. Perbedaan antara kayu gubal dan terasnya tersebut tidak begitu mencolok. Bila difinishing dengan warna transparan, kayu ini sangat cocok untuk memberikan sentuhan elegan.

Baca Juga : karakteristik kayu merbau dan kelebihannya

Tingkat Keawetan, Kekuatan, dan Kekerasan

Termasuk kayu dalam kelas awet III, kelas kuat II, dan tingkat keras tinggi. Tingkat kekerasannya yang tinggi membuat kayu ini sulit diolah, sedangkan tingkat keawetannya yang rendah menyebabkan sungkai sangat rentan dirusak hama seperti jamur, totor, dan rayap.

Alur serta Tekstur

Sama seperti warna, Kayu Sungkai memiliki karakteristik tersendiri pula. Alur kayu pada Sungkai cenderung memiliki garis lurus yang teratur dan Anda akan mudah menemukan pola heartwood, tapi Anda akan melihat dominan garis lurus.

Baca Juga : Kenali Karakter Kayu Oak dan Pengawetanya

Alur serat kayu sungkai dominan lurus dengan beberapa bagiannya bergelombang. Pola heartwood bisa dilihat dengan mudah. Sedangkan teksturnya cenderung agak kasar dengan kesan raba agak kesat.

Bobot

Bobot kayu ini ringan dibanding berbagai jenis kayu kebanyakan.

Kelebihan dan Kekurangan

Dari paparan mengenai kayu sungkai di atas, bisa disimpulkan kelemahan utama kayu ini terletak pada tingkat kekerasan dan keawetannya. Meskipun demikian, kayu ini bukannya tak memiliki keunggulan.

Baca Juga : tipe kayu yang cocok untuk pembuatan furniture

Tak bisa dipungkiri bahwa dengan mahal serta makin sulitnya jati, beragam kayu alternatif mulai naik daun. Permintaan kayu ini pun semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu.

Pemanfaatan dan Pengawetan Kayu Sungkai

almari-kayu-sungkai

 

Sungkai sering dimanfaatkan dalam pembuatan mebel (furniture), craft (kerajinan), hingga konstruksi bangunan (rangka atap). Pada berbagai kebutuhan ini, kelemahan sungkai harus diantisipasi sejak dini supaya benar-benar memberikan manfaat yang optimal.

Terkait tingkat kekerasannya, pengolahan harus dilakukan dengan hati-hati. Sedangkan terkait tingkat keawetannya, sebaiknya sungkai diawetkan dulu sebelum digunakan. Lakukan treatment pengawetan dimana sungkai diberi obat antiserangga dan antijamur. Sehingga kayu ini akan lebih awet bahkan bila diletakkan dalam kondisi yang tidak begitu ideal.

Baca Juga : ide kreatif untuk memanfaatkan kayu bekas bangunan

Antijamur Terbaik untuk Pengawetan Kayu Sungkai

Sungkai merupakan kayu yang potensial digunakan. Kayu ini indah dan secara umum memiliki kualitas keawetan dan kekuatan yang baik. Namun aspek keawetan kayu ini tetap perlu ditingkatkan.

Apa pasal?

Sungkai merupakan kayu dalam kelas awet II (beberapa III). Secara umum, kayu dalam kelas awet II adalah kayu yang bagus. Akan tetapi proteksi kayu terhadap serangan hama tetap tidak sebaik kayu kelas awet I. Apalagi bila produk sungkai digunakan di daerah beriklim tropis.

Baca Juga : Trembesi : jenis jenis kayu dan kegunaannya untuk mebel

Iklim tropis memiliki tingkat dekomposisi yang tinggi. Lembabnya udara berpadu dengan banyaknya decomposer dan hama membuat suatu produk kayu sangat rentan mengalami kerusakan. Maka dari itulah, pengolahan sungkai wajib memasukkan tahapan pengawetan, khususnya pengawetan antijamur.

Jenis Jamur yang Merusak Kayu Sungkai

Kenapa jamur dan bukan yang lain? Sebab dari data statistic, kerusakan kayu akibat jamur menyentuh angka milyaran US dollar. Sedangkan kerusakan kayu akibat rayap hanya mencapai angka ratusan juta per tahunnya.

Jamur merupakan silent destroyer. Ia merusak secara pelan-pelan sehingga kita cenderung mengabaikannya. Dan dalam industri pengolahan kayu sendiri, ada dua tipe jamur yang wajib diwaspadai.

  1. Sap stain fungus. Sap stain fungus sebetulnya tidak begitu cepat membusukkan kayu. Jamur ini malah berbentuk mikroskopis dan beberapa taksonomis berargumen bahwa sap stain adalah bakteri, bukan jamur. Apapun itu, serangan organisme ini bisa membuat perubahan warna pada kayu. Kayu yang mulanya tampak coklat indah berubah menjadi hitam kehijauan atau kebiruan. Warna terlihat sangat jelas sehingga membayang pasca finishing. Inilah yang membuat sap stain fungus merugikan, jamur ini merusak keindahan kayu!
  2. Jamur pembusuk. Jamur pembusuk sebagaimana namanya merusak kayu dengan membusukkannya. Umumnya, jamur ini memiliki struktur lebih besar dari sap stain. Ada yang berhifa seperti benang namun ada juga yang bentuknya sangat besar seperti jamur konsumsi. Pada umumnya jamur pembusuk tumbuh karena kelembaban yang tinggi. Pencegahan harus dilakukan. Namun perlu juga obat khusus untuk membasmi jamur ini karena tingkat pertumbuhannya yang pesat dan di mana-mana.

Dua jenis jamur di atas wajib diwaspadai dalam proses pengolahan kayu sungkai. Dan untuk treatment pengawetan antijamur terbaik, kami sarankan untuk menggunakan BioCide SFP dan BioCide Wood Fungicide.

BioCide Wood Fungicide dan BioCide SFP

BioCide Wood Fungicide dan BioCide SFP adalah dua jenis antijamur yang kami sediakan. Keduanya sama-sama bisa digunakan untuk pengawetan pada kayu sungkai.

Untuk mengatasi jamur sap stain? BioCide Wood Fungicide adalah jawabannya. Produk ini menggunakan zat aktif Methylene Bis Tiosianate (MBT) dan 2-thiocyanomethyl thiobenzothiazole TCMBT). Secara efektif, Methylene Bis Tiosianate (MBT) dan 2-thiocyanomethyl thiobenzothiazole TCMBT akan mencegah pertumbuhan sap stain baik itu jamur noda hitam, jamur noda putih, dan jamur noda dengan warna yang lain. Cara penggunaannya dengan diencerkan 1,5% - 2,5% lalu dikuaskan, dijadikan perendaman, atau dalam metode vakum tekan.

Bagaimana bila jamur stain terlanjur menyerang kayu sungkai? Bila kasusnya sudah seperti itu, Anda bisa menggunakan wood bleaching WA-250. Tanpa pemutihan (bleaching), kayu akan terlihat jelek. Pasca finishing pun noda warna seringkali masih membayang.

Varian kedua BioCide antifungal adalah BioCide SFP. Produk ini merupakan produk yang bisa dipakai untuk dua fungsi sekaligus:

  1. Membasmi jamur permukaan yang menyerang kayu. Mebel dan kayu yang diletakkan di lingkungan lembab sering ditumbuhi jamur yang penampakannya menyerupai jamur tempe. Jamur seperti ini bisa dibasmi dengan BioCide SFP. Tapi ingat ya, gunakan alat pelindung diri saat menggunakan produk ini.
  2. Meningkatkan proteksi antijamur pada lapisan finishing. Anda bisa mencampurkan produk ini ke water based coating dengan konsentrasi maksimal 3%.

Pesan BioCide Sekarang juga!

biocide sfp

Dapatkan BioCide Wood Fungicide dan BioCide SFP sekarang juga. Untuk Anda yang tinggal di area sekitar Yogya, Jepara, dan juga Cirebon, Anda bisa langsung ke Bio Service Point lho. Alamatnya di:

  1. Jl. Sidikan No. 94, Surosutan, Umbulharjo, Yogyakarta kode pos 55162
  2. Jl. Raya Kudus Km. 9 – Ngabul – Tahunan Jepara
  3. Jl. Escot No.42 RT.014/RW.04, Desa Tegalwangi, Weru, Cirebon, Jawa Barat kode pos 45154

Pembelian juga bisa dilakukan secara daring bagi Anda yang lokasinya jauh atau tidak ingin ribet membeli. Silahkan saja hubungi CS kami untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut. Bila memungkinkan, kami juga bisa mengirimkan tim ke tempat usaha Anda. Kepuasan pelanggan selalu kami utamakan bersama dengan kualitas dan pelayanan terbaik.

Pembelian di online shop pun bisa dilakukan lho. Anda tinggal ke toko online langganan dan memesan produk kami di sana. Tapi pastikan untuk membeli di toko daring yang terpercaya.
Kiranya, itulah informasi yang dapat kami bagikan mengenai sungkai. Sekali lagi, kayu ini adalah salah satu kayu berkualitas tinggi yang potensial dimanfaatkan. Sungkai, meski belum tersedia dalam jumlah banyak, akan tetapi bisa menjadi kayu alternative yang mutunya baik. Sebab kelas kuat dan kelas awet kayu ini tergolong sedang dengan warna yang sangat menarik.

Hanya saja, kayu sungkai juga memiliki kekurangan tersendiri. Dari tingkat keawetan misalnya, kayu ini bukanlah kayu kelas I sehingga resistensinya terhadap hama tidak begitu maksimal. Pengawetan menjadi solusi yang harus dilakukan untuk pengolahan kayu ini. Dan untuk perlindungan terhadap serangan jamur, Anda bisa menggunakan BioCide antifungal pada kayu sungkai Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat ya. Terus update berbagai informasi menarik lainnya di antijamur.net.