karakter furniture kayu oak

Kayu Oak: Karakter, Pemanfaatkan, dan Tips Pengawetannya

karakter kayu oak

Kalau Anda sering menonton film-film Hollywood, nama oak pasti bukan nama asing lagi. Berkali-kali nama pohon ini disebut pada berbagai film tersebut. Bisa dibilang, kayu oak sangat populer di negeri Paman Sam sebagaimana jati sangat populer di Indonesia.

promo produk white agent wa-250

Mengenal kayu oak sangat penting bagi para pengrajin karena kayu ini bernilai cukup mahal di Indonesia. Di Indonesia sendiri, oak hampir tidak pernah dibudidayakan. Namun bukan berarti kayu ini tidak diolah di sini. Berbagai perusahaan woodworking di Indonesia nyatanya ada yang mengolah kayu ini.

Baca Juga : karakteristik kayu merbau yang sangat keras

Mereka mengekspor oak dari eropa untuk kemudian dikerjakan menjadi berbagai produk. Namun pasarnya bukan pasar lokal. Berbagai perusahaan tersebut umumnya menyasar pasar Amerika. Itupun berdasarkan permintaan dari buyer Amerika sendiri.

promo produk biocide insecticide

Karakter Kayu Oak

Ek memiliki sifat kayu keras, kuat, dan tekstur serta pori yang besar. Tampilan serat dan porinya yang besar tersebut tergolong unik dan dengan pengecatan yang tepat, estetikanya bisa sangat menawan dibanding kayu lainnya. Sedangkan warna kayunya mulai dari putih pada bagian gubal hingga coklat atau kemerahan pada bagian terasnya.

Baca Juga : gambar kayu hitam

Sebenarnya, kayu ini bisa dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama adalah red oak atau ek merah, sedangkan yang kedua adalah white oak atau ek putih. Serat dan pori merupakan aspek terbesar yang membedakan keduanya. Red oak secara umum memiliki pori lebih besar dengan pola panjang dibanding white oak. Biasanya ek yang masuk di Indonesia adalah ek putih.

Pengerjaan Kayu Ek

vinir kayu ek oak

Dengan tampilannya yang unik, kayu oak sangat menjanjikan dari aspek estetika untuk digunakan dalam industri pengolahan kayu. Biasanya pengerjaan dimulai saat oak sudah berbentuk vinir (veneer) dengan ketebalan yang bervariasi. Sedangkan pengeringan hingga pemotongan kayu sudah dilakukan di negara asalnya. Kondisi ini sebenarnya menguntungkan kedua belah pihak, apalagi untuk usaha yang mendapat permintaan buyer Amerika. Dengan vinir, pengusaha mebel bisa menggunakan kayu lokal yang lebih murah seperti karet (rubber wood) bahkan kayu-kayu olahan seperti MDF.

Baca Juga : kayu yang memiliki kualitas paling bagus untuk furniture

Namun mengingat sifat kayu yang keras, kayu ini sebenarnya termasuk sulit dikerjakan. Apalagi ditambah dengan karakter kayu yang mudah pecah. Drying process atau waktu pengeringan benar-benar harus dilakukan dengan hati-hati. Kecepatan pengeringan yang terlalu tinggi beresiko merusak material tersebut. Kayu beresiko melengkung hingga retak-retak.

Baca Juga : Kenali karakter dan manfaat kayu gelam

Kayu ini juga tergolong rentan diserang hama. Apalagi ketika di bawa ke Indonesia. Paparan hama baru yang tidak berasal dari habitatnya bisa menyebabkan kerusakan sangag hebat. Sehingga treatment pengawetan sangat kami anjurkan dalam proses pengolahan ek.

Baca Juga : apa yang perlu anda ketahui tentang habitat pohon karet?

Pengawetan untuk Kayu Oak

Sebagaimana dijelaskan di atas, oak memiliki tingkat ketahanan terhadap hama yang tidak begitu baik. Sehingga dalam pengerjaannya, mebel secara keseluruhan sebaiknya ditreatment ulang. Sebab meski bahan ek sudah diawetkan di negaranya, namun ingatlah bahwa pengawetan tersebut belum tentu efektif untuk mencegah hama lokal. Lebih baik menghindari rugi daripada mengambil resiko bangkrut karena ek yang mahal tersebut rusak bukan?