Kenali Apa Saja Perbedaan dan Persamaan Jamur Kapang dan Khamir

Tahukah Anda apa perbedaan kapang dan khamir? Meski keduanya sama-sama jamur, keduanya tetap memiliki perbedaan.

Agar tidak salah dalam mengartikan keduanya, simak informasinya di artikel ini.

Memahami Definisi Kapang dan Khamir

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perbedaannya, Anda tentu harus memahami terlebih dahulu seperti apa kapang dan khamir secara spesifik.

Apa itu Kapang?

Kapang adalah jenis jamur yang memiliki filamen atau hifa. Meski bersifat mikroskopik, kapang sering bisa dilihat hanya menggunakan mata telanjang. Hal tersebut karena kapang mampu membentuk hifa sendiri dan dapat tumbuh dengan jumlah banyak dan bergerombol.

Contoh kapang yang dapat ditemukan dengan mudah dan ada pada kehidupan sehari-hari yaitu jamur tempe. Anda dapat memperhatikan bagaimana hifa yang bentuknya menyerupai benang tipis dari jamur tersebut saling menyilang satu sama lain.

Secara taksonomi, kapang tersebar ke dalam 3 filum, di antaranya Ascomycota, Glomeromycota, serta Basidiomycota. Setidaknya kurang lebih ada 10.000 spesies kapang telah ditemukan dan diidentifikasi.

Jenis dari kapang juga beragam, beberapa di antaranya yaitu:

Jenis kapang Lendir
Lendir sejati
Lendir endoparisitik
Jenis lendir jarring
Lendir seluler

Apa itu Khamir?

Khamir adalah jenis jamur mikroskopik uniseluler atau jamur bersel satu. Khamir hanya dapat dilihat melalui alat bantu mikroskop. Tidak bisa dilihat dengan mata telanjang begitu saja.

Jika diperhatikan menurut karakter metabolismenya, ada 2 jenis khamir. Jenis pertama, yaitu yeast fermentatif. Khamir jenis ini dapat melakukan fementasi alkohol dengan cara memecah senyawa gula menjadi alkohol serta gas. Contoh nyata proses ini pada kehidupan sehari-hari adalah pada saat pembuatan roti.

Sementara jenis yang kedua yaitu khamir berjenis yeast oksidatif. Berbeda dengan jenis fermentatif, khamir dengan jenis oksidatif justru pada proses metabolismenya dapat memproduksi atau membentuk CO²serta H₂O.

Apa Saja Perbedaan Kapang dan Khamir?

Yang menjadi pembeda utama dari kedua jenis jamur ini tentu saja ukuran dan struktur tubuhnya. Hal tersebut sangat mempengaruhi mengenai bagaimana manusia melihatnya, terutama apakah perlu penggunaan alat bantu atau tidak.

Kapang sebagai jamur yang bersifat mikroskopik adalah jamur yang memiliki hifa. Jenis jamur ini dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata telanjang tanpa adanya bantuan mikroskop.

Sementara khamir adalah jenis jamur yang sebaliknya. Jamur ini merupakan mikroorganisme uniseluler atau bersel satu yang hanya dapat dilihat dengan alat bantu yaitu mikroskop. Tidak bisa digunakan dengan mata telanjang begitu saja seperti kapang.

Persamaan Khamir dan Kapang

Meski sudah memiliki perbedaan yang jelas, kedua jenis jamur ini juga memiliki beberapa persamaan. Persamaan yang cukup jelas adalah kapang dan khamir sama-sama dapat menjadi organisme yang merugikan dan mengganggu. Keduanya dapat tumbuh sebagai hama yang menyerang media kayu.

Pertumbuhan dan perkembangan jamur khamir dan kapang sebagai hama lebih optimal dan lebih parah tingkat kerusakannya di wilayah tropis seperti Indonesia, karena jumlah jamur yang tumbuh akan lebih banyak dan cepat akibat lingkungan yang mendukung pertumbuhannya.

Mereka mampu bekerja dengan lebih ganas untuk merusak makanan, pakaian, mebel, kayu maupun media lainnya tempat mereka bersarang. Kerusakan yang ditimbulkan juga tidak main-main karena dapat berakibat fatal jika tidak diatasi dengan baik sesegera mungkin.

Kerusakan pada skala industri juga terjadi jika jamur yang menyerang furniture tidak segera di atasi. Untuk Anda memiliki usaha pada bidang industri mebel, kedua jamur ini akan sering menyerang.

Jika tidak segera di atasi dengan tepat menggunakan cara dan produk yang ampuh, dapat menimbulkan kerusakan pada mebel.

Nah, cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan produk pengawet kayu yang dalam ranah spesifik untuk mengatasi serangan jamur. Anda perlu menggunakan fungisida yang ampuh seperti Biocide.

Ada produk Biocide Wood Fungicide dan Biocide Surface Preservative(SFP) yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi serangan jamur pada kayu maupun produk-produk olahan kayu.

Kinerja BioCide untuk Atasi Serangan Jamur

Biocide dapat diandalkan sebagai antijamur dengan kualitas terbaik. Produk ini diformulasikan sebagai fungisida berkualitas yang aman dan ramah lingkungan saat diaplikasikan. Termasuk fungisida water based, cara aplikasi dari produk-produk Biocide lebih mudah dan cepat.

Meski demikian, kinerjanya tetap optimal karena diformulasikan dengan bahan aktif terbaik di setiap produknya. Yang dapat menjadi penunjang kualitas produk agar dapat maksimal saat mengatasi masalah jamur.

Biocide Wood Fungicide

Biocide Wood Fungicide adalah antijamur yang efektif dan efisien untuk mencegah serta mengatasi serangan dari jamur noda pada kayu. Jamur noda seperti blue stain, black stain maupun white stain dapat hilang dengan menggunakan Biocide Wood Fungicide.

Serangan jamur noda yang termasuk dalam yeast atau khamir bisa diatasi dengan mudah menggunakan produk Biocide Wood Fungicide. Kemudhan pengaplikasian dan keamannya juga menjadi nilai tambah untuk Anda yang memerlukannya.

Agar hasilnya lebih optimal, Anda dapat menggunakan produk WA-250 juga untuk membuat warna kayu yang rusak menjadi lebih baik.

BioCide SFP untuk Atasi Serangan Kapang

Jika BioCide Wood Fungicide dapat diandalkan untuk mengatasi serangan khamir, berbeda dengan Biocide Surface Film Preservative (SFP) yang dapat digunakan untuk mengatasi serangan kapang. Meskipun sama-sama fungisida, kedua produk ini memiliki spesifikasi yang berbeda.

Anda dapat menggunakan Biocide SFP untuk mencegah dan membasmi jamur kapang, yang cirinya seperti jamur putih yang tumbuh di permukaan mebel. Produk Biocide SFP dapat digunakan oleh siapa saja, mulai dari kalangan awam sampai dengan kebutuhan industri skala besar.