Mempertahankan Kualitas Kayu Laban untuk Bahan Baku Furniture

Kalapapa atau sering juga disebut kayu laban merupakan salah satu kayu yang melimpah di Indonesia. Kayu yang sering digunakan sebagai sekat bakar ini, rupanya memiliki potensi luar biasa sebagai bahan baku furniture. Bagaimana tidak? Berbagai aspek yang dimiliki kayu ini sangat diidealkan dalam industri woodworking. Secara umum, kayu ini memiliki keawetan dan kekuatan yang sangat baik.

promo produk white agent wa-250

Kekayaan hayati Indonesia menempati jajaran atas kekayaan hayati negara-negara di dunia. Bersama Brasil dan Madagaskar, Indonesia menyimpan biodiversitas yang luar biasa di sepanjang pulau dalam teritorinya.

Baca Juga : Apa Saja Manfaat dari Eboni atau Kayu Hitam

Sayangnya, banyak kekayaan alam yang belum diolah secara maksimal. Penyebabnya banyak. Selain terkendala peralatan yang mumpuni, kesadaran mengenai pemanfaatan SDA juga masih terbatas. Kadang, ketika dimanfaatkan pun, sifatnya cenderung eksploitatif atau sangat merusak alam.

Salah satu contoh kekayaan alam Indonesia yang kerap diabaikan adalah kayu laban. Laban atau Kalapapa merupakan kayu yang banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan, hingga Papua.

promo produk biocide insecticide

daun kayu laban

Ada banyak sekali manfaat laban di masyarakat. Kulit kayu spesies ini sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan teh. Teh yang dihasilkan pun dinilai memiliki manfaat medis tertentu (meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut). Selain itu, daun kayu halban juga sering digunakan untuk obat sakit perut.

Baca Juga : 4 keunggulan dari kualitas kayu jabon yang harus anda tau

Bagaimana dengan pemanfaatan laban di industri pengolahan kayu atau woodworking? Secara umum, bisa dikatakan bahwa kayu ini ternyata memiliki potensi yang sangat baik untuk diolah dalam industri itu.

Atas potensinya tersebut, laban mulai banyak digunakan sebagai salah satu alternative kayu pengganti jati. Kayu yang banyak terdapat di Sumatra hingga Papua tersebut bisa digunakan sebagai konstruksi bahan bangunan, mebel, hingga craft. Selain itu, laban atau halban juga menjadi material dominan dalam pembuatan rebana.

Baca Juga : Berbagai kegunaan kayu jati hingga cara mengawetkannya

Untuk lebih mengenal kayu ini, mari simak sekilas beberapa fakta dan ciri terkait laban.

Ciri dan Fakta Kayu Laban

Nama Latin

kayu-laban

Vitex pubescens

Persebaran

Kayu ini tumbuh di berbagai pulau di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua.

Baca Juga : mau tahu perbedaan kayu trembesi vs jati ?

Warna Kayu

Warna kayu kecoklatan dengan sedikit aksen merah

Berat Jenis Kayu Laban

Berat jenis rerata 0,88

Tingkat Keawetan

Sebagaimana dijelaskan di atas, kelas keawetan kayu laban sangat bagus. Kayu ini termasuk dalam kelas awet I sepertihalnya jati.

Kelas Kuat

Kelas kuat I-II atau sangat baik.

Kembang Susut

Tingkat kembang susut sedang sehingga ukurannya cenderung stabil.

Kemudahan Pengolahan

Pengolahan kayu tidak sulit. Ada hal-hal yang harus diantisipasi, namun secara umum bisa diolah dengan tak menimbulkan banyak masalah.

Daya Retak

Laban termasuk kayu yang daya retaknya kecil.

Pohon yang Tahan Api

Laban merupakan tanaman yang tidak mudah terbakar. Kayunya bersifat sangat keras sehingga api tidak mudah melalapnya. Dan karena sifatnya tersebut, tanaman ini sering digunakan sebagai sekat bakar.

Ya, di daerah yang rentan mengalami kebakaran, laban sering dimanfaatkan untuk memutus rantai api yang bergelora. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BPNB pun dilaporkan hendak menanam bibit pohon ini di daerah rawan kebakaran hutan.

kayu laban

Pengolahan Kayu Laban hingga Saat ini

Sebagai sekat bakar dan obat, kualitas laban memang sudah diakui masyarakat. Namun bagaimana pemanfaatannya pada industri yang lain? Hingga hari ini, tercatat sudah ada beberapa usaha yang mengandalkan kayu ini dalam pembuatan berbagai produknya. Salah satunya adalah industri rebana yang kerap membeli laban.

Sayangnya, pemanfaatan Kalapapa cenderung masih terbatas dibanding kayu yang lain. Sifat kayu yang terlampau keras juga kadang membuat pengrajin enggan menggunakannya. Padahal, seperti diterangkan di atas, kayu ini bisa menjadi alternative pengganti jati yang baik dan berkaratkter.

Apalagi bila kayu bisa diolah dengan tepat. Produk yang dihasilkan pasti akan memiliki kualitas premium. Di antara langkah yang mestinya diterapkan dalam proses pengolahan sendiri adalah treatment pengawetan. Seperti apa dan bagaimana treatment pengawetan kayu dilakukan dan memberikan manfaat? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Meningkatkan Kualitas Kayu Laban dengan Pengawetan

Salah bila kita mengira bahwa dengan keawetannya yang baik, treatment pengawetan tak perlu dilakukan. Bahkan jati pun masih rentan diserang jamur blue stain sebagaimana gambar di bawah ini. Sebab, meski laban secara umum memiliki pertahanan yang baik terhadap hama, akan tetapi kondisi di lapangan tidak selalu ideal. Ada kalanya laban ditebang pada usia terlalu muda atau diletakkan dalam kondisi yang lembab sehingga ancaman jamur begitu besar.

Oleh karena itu, proses pengawetan untuk mempertahankan kayu ini tetap kami rekomendasikan. Apalagi biaya treatment pengawetan kayu pun tak mahal dibanding manfaat yang bisa diperoleh.

Bagaimana Cara Mengawetkan Kayu Laban?

Treatment atau perlakuan pengawetan bisa dilakukan dengan berbagai metode. Beberapa metode pengawetan kayu secara modern adalah:

kayu laban stain
Blue stain di kayu

  1. Pemulasan atau penguasan. Caranya dengan mengoleskan larutan pengawet pada permukaan kayu.
  2. Penaburan. Caranya dilakukan dengan menaburkan obat pengawet (biasanya berbentuk serbuk) pada kayu.
  3. Perendaman. Caranya dilakukan dengan merendam kayu ke dalam larutan pengawet.
  4. Vakum tekan. Caranya dilakukan dengan merendam kayu ke dalam larutan pengawet dalam ruangan yang bisa diatur suhu dan tekanannya.
  5. Spraying. Caranya dilakukan dengan menyemprotkan pengawet pada kayu.

Prinsip metode pengawetan kayu modern adalah sama. Semua metode di atas, pada dasarnya bertujuan agar bahan pengawet bisa meresap ke dalam kayu. Mengapa demikian?

Sebab, bahan pengawet yang digunakan bersifat anti hama (beracun bagi hama). Ketika bahan pengawet diresapkan ke dalam kayu, maka kayu pun menjadi turut beracun bagi hama.

Ada Dua Fungisida untuk Anda

Ada beragam jenis bahan pengawet yang bisa digunakan untuk kayu laban. Berdasarkan jenisnya, terdapat insektisida, bakterisida, fungisida, hingga anti lumut. Khusus untuk fungisida, bakterisida, dan juga anti lumut, Anda bisa menggunakan produk kami, BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative.

BioCide Wood Fungicide

  1. Manfaat: Obat ini merupakan antijamur stain atau jamur noda yang juga bersifat anti lumut dan anti beberapa jenis bakteri perusak kayu.
  2. Cara penggunaan: Anda bisa mengoleskan produk ini sesaat setelah kayu laban ditebang. Oleskanlah BioCide Wood Fungicide di bukaan tebangan kayu saja untuk mencegah jamur stain yang sangat cepat menyerang. Nanti, setelah kayu dijadikan sawn timber / kayu gergajian, BioCide Wood Fungicide bisa diterapkan lagi dalam treatment perendaman atau vakum tekan yang lebih baik.

BioCide Surface Film Preservative

biocide sfp

  1. Manfaat: Produk ini bisa digunakan sebagai pencegah jamur permukaan sekaligus pembasmi jenis jamur tersebut. Jamur permukaan biasanya muncul karena kelembaban yang tinggi. Jamur ini bisa tumbuh pada kayu laban yang belum diolah atau yang sudah diolah.
  2. Cara menggunakan: Sebagai pembasmi jamur, Anda tinggal mengoleskannya saja di area yang ditumbuhi hama tersebut. Sedangkan sebagai pencegah jamur permukaan, Anda bisa mencampurkannya ke finishing water based seperti BioVarnish.

Catatan: Ingat, gunakan alat pelindung diri saat menggunakan semua jenis bahan pengawet, termasuk BioCide. Setelah digunakan, jangan lupa menyimpan produk tersebut di area yang direkomendasikan.

Saat Jamur Terlanjur Menyerang

Bagaimana bila jamur terlanjur menyerang kayu laban? Bila jamur yang menyerang adalah jamur permukaan, Anda bisa:

  1. Menghilangkannya dengan BioCide SFP
  2. Melakukan refinishing apabila lapisan cat sudah terlanjur dirusak jamur

Mudah bukan? Namun, tidak demikian bila yang menyerang adalah jamur noda. Jamur noda memang tidak membusukkan kayu. Namun jamur ini bisa merusak warna kayu. Setelah ditumbuhi jamur stain, kayu akan tampak memiliki bercak kehitaman hingga kebiruan. Penampakannya mirip seperti tembok yang berjamur akibat kelembaban.

Sama sekali tidak mudah mengatasi jamur stain yang sudah menyerang. Dalam banyak kasus, Anda harus memotong area yang terserang yang jumlahnya tidak sedikit. Karena itulah, kami benar-benar menyerankan menerapkan treatment pencegahan dengan BioCide Wood Fungicide.

Nah, untuk kasus di mana jamur stain sudah terlanjur muncul, gunakanlah WA 250. WA 250 adalah obat pemutih kayu. aplikasi White Agent WA-250 bisa menyamarkan noda jamur dan membuat kayu cerah dan indah. Kayu laban Anda pun bisa digunakan kembali seperti sedia kala.

Wa-250

Beli BioCide Wood Fungicide dan BioCide SFP untuk Kayu Laban Anda

Yuk, beli dan dapatkan BioCide serta WA-250 sekarang juga. Anda bisa membeli secara daring dengan menghubungi Customer Service kami via telepon, WA, ataupun email. Selain itu, Anda juga bisa membeli produk kami secara langsung di Bio Service Point.

Kurang lebih, itulah informasi yang bisa kami bagikan di kesempatan kali ini. Kayu laban, pada akhirnya merupakan kayu yang sangat menarik. Berawal dari pengggunaannya oleh masyarakat suku Dayak sebagai obat dan juga minuman, rupanya kayu ini menyimpan manfaat besar dalam industri woodworking.

Laban bisa menjadi alternative untuk kayu seperti jati yang sudah overused. Namun tentu saja, pemanfaatannya harus dilakukan dengan prinsip kelestarian alam. Selain itu, untuk menjaga kualitas laban, perlu dilakukan perlakuan pengawetan yang efektif menggunakan produk kami, BioCide Wood Fungicide dan BioCide SFP.

Semoga informasi mengenai kayu laban ini bermanfaat, ya!