jamur kayu dari microskop

Fungisida: Pengertian, Fungsi, dan Dampak yang Bisa Ditimbulkan

Fungisida adalah salah satu produk yang biasa digunakan manusia. Pada artikel ini dibahas mengenai pengertian, fungsi, dan penggolongan fungisida serta beberapa hal terkait.

Karakter jamur yang merusak adalah salah satu alasan masifnya penggunaan fungisida.

promo produk white agent wa-250

Karakter jamur yang merusak adalah salah satu alasan masifnya penggunaan fungisida. Diartikan secara literal dalam Bahasa Indonesia, fungisida memiliki makna anti jamur. Kata “fungisida” merujuk pada bahan kimia atau organisme yang mampu membunuh jamur dan atau spora jamur. Bahan ini sejak lama digunakan manusia. Hal ini tak terlepas dari beberapa spesies jamur yang memiliki sifat merugikan.

Baca Juga : cara pengawetan daun kering

Berikut ini beberapa kategori jamur dengan perusakan yang berbeda-beda.

promo produk biocide insecticide

Decaying Fungi (Pembusuk)

Sebagaimana namanya, decaying fungi adalah jamur yang menyebabkan bahan yang diserangnya menjadi busuk. Jenis jamur ini membuat pusing di hampir semua bidang industri. Petani bisa kehilangan pohon yang ditanamnya selama bertahun-tahun akibat jamur ini, dan pelaku usaha pengolahan kayu pun bisa rugi besar ketika bahan bakunya diserang decaying fungi.

Sifat destruktif jamur pembusuk bersumber dari sifatnya yang cenderung merusak struktur sel kayu. Ketika struktur sel rusak, maka kayu pun akan rapuh (dengan kata lain mengalami pembusukan). Bukan itu saja, bila proses ini terus menerus dibiarkan, decaying fungi juga bisa menyebabkan serangan hama yang lain. Misalnya lumut dan rayap kayu basah.

Di daerah tropis seperti Indonesia, terdapat sangat banyak jenis decaying fungi. Dan karenanya, pelaku usaha di negara ini, baik di bidang makanan sampai perkayuan harus bisa melakukan antisipasi yang baik. Tidak diaplikasikannya antisipasi dengan fungisida yang tepat bisa berujung pada kerugian hingga milyaran US dollar.

Mold atau Stain Fungus

efek jamur kayu

Mold atau stain fungi tidak menyerang struktur sel. Dan karenanya, tidak perlu ada kecemasan berlebih ketika jamur ini menyerang kayu Anda dalam hal kekokohan. Tapi, bukan berarti jamur ini tidak perlu diwaspadai. Stain fungi biasanya menyebabkan discoloration atau perubahan warna pada kayu. Fenomena ini akan merusak estetika kayu.

Untuk industri mebel, persoalan ini jelas harus diwaspadai. Sebab, selain persoalan estetika, kayu yang dibutuhkan dalam industri mebel adalah kayu yang seragam warnanya.

Salah satu jenis stain fungi yang paling terkenal adalah sapstain. Misalnya saja jamur blue stain. Tipe ini terkenal karena perusakan warnanya bisa mencapai kayu bagian dalam. Ketika Anda mendapati adanya noda (misal kebiruan atau kehitaman) akibat sapstain, Anda harus memotong kayu cukup banyak hanya untuk menghilangkannya saja.

Bahaya lain dari sapstain adalah sifatnya yang sering menyebabkan reaksi alergi. Selain itu, jamur ini juga tidak mudah diatasi dengan fungisida. Kayu yang sudah diserang sapstain harus dibleaching dulu supaya nodanya pudar.

Sejarah Fungisida

Dikutip dari apsnet.org, penggunaan bahan yang dianggap fungisida pertama kali terjadi pada abad ke-18. Pada saat itu, Millardet, seorang berkebangsaan Perancis menemukan bahwa penggunaan kapur terhidrasi dan tembaga sulfat bisa mempertahankan anggur dari jamur. Pada tahap selanjutnya, penggunaan bahan anti jamur mulai mengalami perkembangan.

Perkembangan tersebut bukan hanya memberikan proteksi yang lebih baik. Data tahun 1944 hingga 2002 menunjukkan penurunan angka penggunaan fungisida. Alasannya bukan karena ada bahan pengganti yang lebih baik. Namun karena efektivitas produk anti jamur yang ditemukan sudah semakin bagus.

Fungsi Fungisida

Sebagaimana penjelasan di atas, fungsi fungisida sebagai pembasmi jamur atau spora jamur. Bahan ini sangat jamak digunakan pada beberapa bidang berikut ini:

  • Bidang pertanian dan perkebunan

Pada bidang ini, anti jamur biasanya dikenakan pada tanaman yang menjadi komoditas. Sebab, jamur dikenal sebagai penyebab penyakit pada berbagai tanaman pertanian.

  • Bidang wood preservation untuk industri kayu dan berbagai produk dari kayu.

Kayu adalah material organik yang merupakan media ideal tumbuhnya jamur. Bila tidak ditreatment dengan fungisida, kayu dan produk-produk dari kayu akan sangat rentan terkena serangan organisme tersebut.

  • Bidang kesehatan

Jamur tumbuh pada berbagai media. Beberapa spesies kingdom ini juga bisa tumbuh pada tubuh manusia. Karenanya, penggunaan fungisida di bidang kesehatan sangat

Penggolongan Fungisida

Fungisida dapat dikelompokkan menjadi:

  • Fungisida Sistemik

Fungisida sistemik adalah fungisida yang bahannya terdistribusi dalam jaringan transportasi tumbuhan, xylem maupun floem.

  • Fungisida Translaminar

Anti jamur ini dapat terdistribusi ke bagian lain tanaman lewat penampang daun atas ke penampang daun di bawahnya.

  • Fungisida Kontak

Tidak seperti kedua jenis anti jamur yang lain, jenis anti jamur ini terisolir di tempat ia diaplikasikan saja.

Selain berdasarkan distribusinya, bahan ini juga bisa digolongkan berdasarkan sifat racunnya pada jamur.

  • Selektif

Jenis fungisida ini hanya bersifat toksik pada jamur targetnya. Biasanya yang termasuk dalam golongan ini adalah anti jamur dengan bahan aktif sulfur, quinon, tembaga, dan heterosilik.

  • Non Selektif

Berbeda dengan fungisida selektif, anti jamur non selektif cenderung memiliki target organisme luas karena tidak hanya beracun pada spesies fungi tertentu. Kelompok ini biasanya terdiri dari fungisida dengan bahan aktif hidrokarbon aromatik, organofosfat, hingga oxathilin.

Mana ya Jenis Fungisida yang Bagus Digunakan?

Di atas sudah dijelaskan mengenai jenis-jenis antijamur. Barangkali di antara Anda ada yang bertanya-tanya, manakah di antara antijamur di atas yang paling bagus digunakan? Apakah yang selektif? Atau non selektif? Bagaimana dengan karakter kerjanya? Apakah yang sistemik lebih baik dari yang kontak? Atau sebaliknya?

Jawabannya, sebetulnya tergantung kebutuhan Anda. Secara umum, tiap jenis anti jamur di atas juga menawarkan kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Misalnya saja bila kita membandingkan antara fungisida racun kontak dengan sistemik.

Antijamur sistemik akan masuk ke dalam metabolisme tumbuhan.

Dengan demikian, hasil metabolism tumbuhan akan berubah. Sayangnya, hasil metabolisme ini (yang sudah dicampuri anti jamur) bisa jadi sangat toksik di alam. Akibatnya, bila fungisida ini dipakai dalam skala besar di lahan pertanian terbuka, kerusaka ekosistem bisa terjadi sangat masif.

Namun, apabila lahan pertanian Anda tertutup, dan residu pertanian bisa dikelola dengan baik, antijamur sistemik bisa membrikan perlindungan yang sangat efektif.

Sama juga dengan fungisida kontak. Tipe ini lebih aman digunakan dibanding yang sistemik. Namun bila kita memakainya secara serampangan, tentu efeknya pada alam pun tak begitu baik. Selain itu, untuk bahan tak hidup seperti kayu yang sudah ditebang, antijamur kontak adalah pilihan paling rasional dibanding fungisida lamellar dan sistemik yang bergantung pada jaringan hidup tanaman.

Bahaya

Pada dasarnya bahan ini dapat membahayakan manusia dan berbagai organisme non jamur, terutama bila paparannya terjadi dalam dosis tinggi. Residu anti jamur yang terdapat pada bahan-bahan pertanian juga bisa membahayakan. Karenanya, aplikasi bahan ini sangat disarankan agar sesuai kebutuhan. Sedangkan golongan yang terbukti memiliki efek toksik sangat tinggi biasanya sudah dilarang pemerintah setempat. Contoh anti jamur yang telah mendapatkan pelarangan adalah anti jamur dengan bahan aktif vinclozolin.

Resistensi

Sebagaimana pestisida lain, bahan ini juga bisa menghasilkan spesies hama lebih resisten, dalam hal ini jamur. Karenanya, diperlukan penanganan atas timbulnya kasus seperti itu. Untuk meminimalisir resistensi, seharusnya anti jamur:

  • digunakan sebagai bahan preventif, bukan untuk mengatasi jamur yang sudah menyerang
  • digunakan sesuai rekomendasi
  • aplikasi anti jamur yang terintegrasi, tidak hanya mengandalkan produk fungicide.

Kami Sedia Fungisida untuk Preservasi Kayu

Kami di Bio Industries, lewat antijamur.net hadir di tengah masyarakat Indonesia untuk mempersembahkan fungisida terbaik kami. Produk yang kami sediakan adalah BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative.

Kedua produk fungisida tersebut didesain sebagai antijamur untuk industri pengolahan kayu. Anda bisa memakainya dalam pembuatan furniture, pembuatan berbagai jenis kerajinan, konstruksi bangunan atau alat transportasi yang membutuhkan kayu, dan lain sebagainya.

Bio Industries hadir dengan semangat untuk menyediakan produk woodworking yang ampuh namun tetap aman digunakan. Sebab kami sadar bahwa saat ini, kita di dunia industri sentiasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan proses produksi yang tidak mencemari alam.

Dengan produk woodworking yang aman, kami juga ingin membantu pelaku usaha lokal supaya lebih bisa bersaing di kancah internasional.Sebab di dunia internasional, selain efektivitas dan efisiensi bahan, juga diperlukan keunggulan dari aspek eco friendly.

BioCide Wood Fungicide

Produk pertama yang kami sediakan adalah BioCide Wood Fungicide. BioCide Wood Fungicide adalah fungisida untuk mencegah dan membasmi jamur sapstain dan stain fungi secara keseluruhan.

Anda bisa menggunakan fungisida ini langsung pada kayu yang baru ditebang. Bagian bukaan kayu yang baru ditebang memang rentan diserang hama. Sebelum sap stain menyerang, Anda bisa mengolesinya dengan BioCide Wood Fungicide.

Pada kayu yang sudah dijerang jamur, BioCide Wood Fungicide juga bisa digunakan. Namun fungisida ini hanya bersifat membasmi jamur saja. Untuk mengatasi warna kayu yang rusak, kami sarankan untuk melakukan bleaching pada kayu saja menggunakan White Agent WA 250 yang juga kami sediakan.

BioCide Surface Film Preservative

Produk kedua yang kami sediakan adalah BioCide Surface Film Preservative. Produk ini bisa digunakan untuk mengatasi jamur pembusuk pada kayu atau pada produk kayu yang sudah jadi. Seperti kita ketahui, pada banyak kasus, jamur tumbuh akibat kelembaban yang tinggi. Dalam tahap awal, jamur hanya meninggalkan bercak-bercak di lapisan cat saja. Namun bila dibiarkan terlalu lama, jamur akan masuk ke dalam kayu dan merusak sel-selnya.

BioCide SFP bisa digunakan dengan cara dikuaskan di bagian kayu atau mebel yang berjamur. Selain itu, fungisida ini juga bisa dicampurkan ke dalam cat sehingga cat memiliki perlindungan lebih baik dari serangan jamur.

biocide sfp

Kontak dan Pemesanan

Dapatkan BioCide Wood Fungicide, BioCide Surface Film Preservative, dan WA 250 di antijamur.net. Anda bisa melakukan pembelian secara langsung atau secara online. Pembelian secara langsung dilakukan dengan mengunjungi kami di Bio Service Point. Sedangkan untuk pembelian tak langsung, atau secara online bisa dilakukan dengan menghubungi kami di kontak antijamur.net.

Kesimpulan

Simpulan yang bisa kita dapatkan dari penjelasan di atas antara lain:

  1. Serangan hama jamur harus diwaspadai di berbagai industri dari industri furniture sampai industri pertanian.
  2. Serangan jamur tersebut bisa diantisipasi dengan penggunaan fungisida.
  3. Terdapat berbagai jenis fungisida di lapangan mulai dari antijamur kontak, sistemik, selektif, lamellar, hingga non selektif.
  4. Jenis yang paling baik adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
  5. Di antijamur.net sendiri kami menghadirkan antijamur paling bagus, yakni BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative.

Demikian informasi terkait dengan fungisida. Semoga bermanfaat. (*)