Kita telah sampai pada kesimpulan bahwa atap dari bambu membutuhkan treatment pengawetan. Namun treatment pengawetan atap dari bambu seperti apa yang bisa diandalkan?
bambu Salah satu kekurangan atap dari bambu adalah sifatnya yang lebih mudah diserang hama. Kekurangan ini tak lepas dari sifat bambu sebagai bahan organik. Bambu mengandung banyak nutrisi seperti selulosa yang disukai jamur, teter, lumut, dan berbagai organisme lainnya untuk tumbuh dan berkembang biak.
Solusi untuk mengatasi permasalahan ini bisa dilakukan dengan aplikasi treatment pengawetan. Prinsip treatment mengawetkan bambu adalah membuat bambu menjadi lebih tahan terhadap hama. Berdasarkan metodenya sendiri, treatment ini bisa dibedakan menjadi beberapa cara.
Jangan Gunakan Oli, Solar, dan Cara Tradisional!
Treatment pengawetan tradisional merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat bambu menjadi tahan hama. Pada treatment ini digunakan cara-cara seperti merendam bambu di air lumpur agar nutrisinya terfermentasi. Dengan perubahan nutrisi tersebut diharapkan bambu tak lagi disukai hama sehingga usia pakainya menjadi lebih tinggi.
Namun treatment pengawetan secara tradisional memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi lebih rendah dibanding metode lainnya. Dari segi waktu, umumnya treatment ini membutuhkan waktu sangat lama. Contohnya saja perendaman yang bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Belum lagi, hasil treatment tidak selalu efektif untuk hama yang menggunakan bambu sebagai tempat hidup, bukan sumber makanan. Hama-hama tersebut tidak akan bermasalah dengan perubahan kimiawi bambu dan masih akan terus beraktivitas merusaknya.
Lebih Baik Treatment Pengawetan Atap dari Bambu secara Modern
Dibanding cara tradisional kami menyarankan treatment yang dilakukan secara modern. Pada treatment modern, diresapkan obat pengawet ke dalam bambu. Pemilihan obat pengawet memainkan peran krusial pada treatment ini. BioCide adalah jenis obat pengawet yang kami sarankan kepada pembaca.
BioCide terdiri dari BioCide Insecticide sebagai insektisida, BioCide Wood Fungicide sebagai antijamur, dan BioCide Surface Film Preservative untuk fungisida yang dicampur dalam cat.
Dengan diresapkannya obat pengawet, maka bambu akan menjadi toksik bagi hama penyerangnya. Secara otomatis, baik hama yang akan memakan bambu atau menggunakannya sebagai habitat akan terbasmi dengan sendirinya.
Cara ini juga jauh lebih ampuh dibanding pengawetan dengan bahan-bahan seperti oli atau solar. Dalam beberapa hal, oli dan solar memang bisa mencegah hama, namun penggunaannya akan membuat bambu bau, sulit dicat, dan lengket.
Aplikasi treatment pengawetan atap dari bambu secara modern juga tak perlu kita khawatirkan keamanannya bila obat pengawet yang digunakan aman seperti BioCide. Diformulasikan khusus sebagai insektisida dan fungisida untuk pengolahan kayu, bambu, dan serat alam, BioCide mengandung zat aktif yang tak reaktif bagi manusia. Aplikasinya pun lebih aman dibanding obat pengawet lainnya yang bisa Anda temukan di pasaran.