Saat bahan pengawet belum ditemukan, maka pengawetan bambu secara tradisional adalah cara paling rasional. Tapi ketika bahan pengawet sudah tersedia dengan beragam varian, apakah proses pengawetan tradisional ini masih bisa jadi andalan?
Artikel ini akan membahas pertanyaan tersebut.Penggunaan bambu sebagai bahan baku perabot sampai konstruksi bangunan telah berlangsung sejak zaman dahulu kala. Bambu banyak dimanfaatkan sebagai tiang rumah, rangka tempat tidur, bangku, dan berbagai furniture lain.
Untuk memaksimalkan penggunaan bambu umumnya masyarakat akan mengawetkannya terlebih dahulu. Cara mengawetkan bambu ini dimaksudkan agar bambu tidak mudah diserang hama sehingga usia pakainya juga jadi lebih lama. Biasanya, treatment pengawetan dilakukan dengan merendam bambu, membenamkannya di lumpur, hingga mengasapinya. Selang beberapa dekade, proses pengawetan juga mulai dilakukan dengan solvent seperti oli.
Pada prinsipnya, berbagai treatment di atas dimaksudkan agar nutrisi bambu hilang atau termodifikasi. Dengan cara ini, jamur maupun serangga seperti rayap, kutu bubuk, teter, bakteri pembusuk, dan sebagainya tak lagi menyukai substrat material tersebut. Bila kondisi ini benar-benar berlaku, otomatis usia pakai bambu akan bisa bertahan lebih lama, sehingga penggunaannya dalam berbagai bidang menjadi benar-benar maksimal.
Treatment Modern sebagai Ganti Pengawetan Bambu secara Tradisional
Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini cara-cara pengawetan bambu telah didukung dengan alat dan bahan yang lebih modern. Dari segi bahan misalnya, saat ini sudah umum digunakan bahan pengawet bambu yang terdiri dari golongan insektisida maupun fungisida.
Penggunaan insektisida atau fungisida tidak akan mengubah banyak struktur kimiawi bambu. Dengan cara ini, maka keindahan bambu lebih bisa dipertahankan.
Prinsip pengawetan bambu secara modern juga berbeda dengan treatment lama. Pada treatment ini, kayu dibuat agar menjadi beracun bagi hama yang menyerangnya. Sehingga proteksi yang diberikan memang lebih maksimal.
Lebih Bagus Mana?
Lantas manakah cara yang lebih bagus? Treatment modern atau treatment pengawetan bambu secara tradisional?
Dari segi efektivitas dan efisienitas yang menyangkut biaya maupun waktu, maka treatment modern menawarkan keuntungan yang lebih besar. Cara tradisional tidak kami rekomendasikan karena:
- Biasanya memakan waktu sangat lama
- Menyebabkan bau bambu sangat menyengat
- Kurang efektif memberikan proteksi, meski memang bisa memberikan proteksi
Mungkin, satu-satunya keunggulan cara tradisional adalah sifatnya yang lebih ramah lingkungan (kecuali untuk penggunaan solvent). Namun saat ini, sebenarnya treatment pengawetan modern pun bisa diminimalkan efeknya bagi lingkungan dengan penggunaan obat yang tepat.
Obat yang bekerja efektif namun dampaknya bagi lingkungan tidak memiliki efek besar seperti BioCide adalah salah satu alternative terbaik untuk mendapatkan keuntungan cara tradisional ataupun modern. BioCide bahkan juga memanfaatkan bahan aktif yang tak begitu berbahaya bagi manusia. Sehingga bambu tidak akan menjadi ancaman dalam penggunaannya sehari-hari.