pohon winong

Berkenalan Lebih Dekat dengan Pohon Winong

Bagi Anda yang pernah berlibur ke Angkor wat, Anda mungkin pernah mendapati pohon besar yang tumbuh di antara candi. Ya, pohon tersebut adalah pohon winong. Di Indonesia dan di beberapa negara Asia Tenggara, tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang beraura mistis.

Kekayaan flora di Indonesia begitu beragam. Saking banyaknya spesies tanaman di negeri kita, masyarakat seringkali tak mengetahui nama-nama tanaman di negerinya sendiri. Misalnya saja pohon winong atau binong. Pernahkah Anda mendengar nama pohon ini? Pernahkah Anda melihat wujud pohon ini?

promo produk white agent wa-250

Baca Juga : Mengenal 3 Jenis Pohon Bakau dan Cara Mudah untuk Membedakannya

Kebanyakan orang Indonesia akan menjadi tidak. Padahal pohon ini sebenarnya memiliki bentuk yang sangat khas. Ketika dibiarkan tumbuh liar, binong akan menjadi sangat tinggi. Akarnya pun menjalar kemana-mana sehingga sekilas memberikan kesan yang “gagah.”

Binong pun merupakan spesies tanaman yang banyak ditemukan di negara Asia Tenggara. Vietnam, Thailand, Malaysia, dan lainnya menjadi habitat alami bagi pohon ini. Di Indonesia, binong tumbuh di Jawa, Sumatra, dan beberapa pulau yang lain. Di masing-masing pulau tersebut, tanaman ini memiliki julukan sendiri-sendiri. Misalnya, di Palembang pohon ini biasa disebut sebagai pohon tabu. Sedangkan di Jawa Barat, tanaman ini biasa disebut dengan nama binung.

promo produk biocide insecticide

Baca Juga : 7 Manfaat Pohon Karet yang Luar Biasa

Pohon ini seringkali tumbuh di lahan terbengkalai sampai di dekat candi. Di Thailand dan Kamboja, binong ditemukan bahkan ditemukan di area candi. Dan justru karena keberadaan tanaman ini, candi terkait justru terlihat lebih unik dan mistis.

Sayangnya, pendayagunaan pohon ini sampai sekarang masih terbatas. Winong lebih sering dibiarkan tumbuh begitu saja, sementara masyarakat memanfaatkan kayu dari pohon yang lain.

Baca Juga : Kayu Akasia untuk Bahan Baku Mebel yang Berkualitas

Ciri Khas Pohon Winong

Binong memiliki beberapa karakteristik atau ciri khas yang membuatnya berbeda dari tanaman yang lain. Berikut ini beberapa ciri pohon binong.

  1. Merupakan pohon yang tinggi. Pohon ini bisa mencapai tinggi hingga 50 meter.
  2. Kulit batangnya teraba halus
  3. Akar yang tumbuh menjalar ke berbagai arah. Kadang hal ini merusak bangunan atau jalan di sekitarnya, namunkadang juga bisa membuat suatu bangunan terlihat lebih unik.
  4. Diameter batang bisa mencapai 2 meter
  5. Daun mmemiliki warna hijau dengan bentuk hati serta tepian yang bergerigi.
  6. Panjang daun dari 10 hingga 25 cm. Lebar daun dari 9 hingga 20 cm.
  7. Dalam satu pohon, terdiri atas bunga jantan dan bunga betinaMenghasilkan buah dengan bentuk bulat telur agak lonjong.

Di Mana Pohon Binong Ditemukan?

Sebagaimana disebut di atas, pohon ini banyak ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara. Selain itu, winong juga sering ditemukan di Australia dan negara-negara Asia Selatan seperti India, Bangladesh, serta Buthan. Di berbagai negara ini, tabu bisa tumbuh hingga ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Ia tersebar di berbagai tipe hutan dari hutan hujan tropis hingga hutan gugur. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, keberadaan tanaman ini makin sulit dicari.

Pohon Winong

Kayu Binong yang Jarang Dimanfaatkan

Belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap pohon ini. Pemanfaatannya di masyarakat pun masih minim. Selama ini, masyarakat mengenal winong sebagai pohon yang dianggap memiliki aura magis. Sedangkan yang lain malah sama sekali tak pernah mendengar mengenai tanaman ini. Namun di negara lain, kayu binong sudah digunakan untuk membuat berbagai perlengkapan seperti kotak dan papan kayu lapis.

Manfaat utama suatu spesies pohon seringkali ditentukan dari fungsi kayunya. Sayangnya, kayu binong masih sangat jarang dimanfaatkan. Bukan itu saja, studi atau penelitian mengenai sifat-sifat kayu ini masih sangat kurang. Di Indonesia, kayu ini justru sering dikaitkan dengan fenomena mistis yang menyeramkan.

Padahal di beberapa negara yang lain, meski terbatas, namun binong sudah ditanam untuk ditebang sebagai kayu furniture, konstruksi bangunan, hingga kerajinan. Kayu ini banyak dipakai untuk membuat box atau kotak, dan kadang kala juga sering digunakan untuk membuat kayu lapis.

Berikut ini beberapa karakteristik kayu winong

  1. Drying and Shrinkage: secara umum merupakan kayu yang mudah dikeringkan, dengan shriknkage yang cukup.
  2. Pengolahan: secara umum, binong merupakan kayu yang mudah diolah. Kayu ini mudah dipotong dengan gergaji, mudah dihaluskan, serta bisa diolah menjadi veneer atau kayu lapis dekoratif.
  3. Ketahanan: merupakan kayu yang kurang awet

Yuk, Olah Kayu dari Pohon Winong

Minimnya pengolahan kayu winong tentu patut disesali. Padahal keberadaan kayu ini di industry pengolahan kayu bisa meningkatkan ragam atau variasi kayu komersil yang ada. Jadi, industri woodworking tidak terlalu fokus pada kayu yang itu-itu saja.

Pendayagunaan pohon winong juga penting agar pohon tersebut tidak punah. Tentu saja, pemanfaatan pohon ini harus dilakukan sembari melestarikan tanaman unik ini. Dengan demikian, kita mendapatkan keuntungan secara materiil sekaligus bisa melestarikan kekayaan alam Indonesia.

Indonesia bisa mencontoh negara lain yang sudah memanfaatkan kayu ini. Toh pada kenyataannya, binong bisa digunakan untuk membuat berbagai produk dari kotak wadah sampai kayu lapis.

Pemanfaatan Kayu dari Pohon Winong Perlu Pengawetan Antijamur

Sebagai wujud dukungan kami terhadap pemanfaatan kayu binong, kami menyediakan antijamur yang bisa digunakan untuk kayu tersebut. Antijamur yang kami sediakan adalah:

BioCide Wood Fungicide

Fungisida ini bisa digunakan untuk mencegah jamur stain atau jamur noda yang biasanya menyerang kayu basah sehabis ditebang. Langsung setelah kayu ditebang, Anda bisa menguaskan BioCide Wood Fungicide di bagian potongan kayu yang terbuka. Pengawetan yang lebih efektif bisa dilakukan setelah kayu dipotong menjadi kayu gergajian dalam bentuk siap di pasarkan.

biocide sfp

BioCide Surface Film Preservative

Bila BioCide Wood Fungicide berfungsi untuk mencegah jamur stain, BioCide SFP berfungsi membasmi jamur berhifa (seperti jamur putih dan kelabu) yang tumbuh di permukaan kayu winong atau mebel kayu winong. BioCide SFP cukup diusapkan saja di kayu yang berjamur. Selain itu, fungisida ini juga bisa dicampur ke bahan finishing water based lho. Jadi lapisan cat yang diaplikasikan memiliki proteksi ekstra terhadap serangan jamur.

Menarik, bukan? Kedua jenis fungisida kayu di atas memiliki fungsi yang sama pentingnya untuk mencegah kayu dari pohon winong terserang berbagai jenis jamur.

Nah, bagi Anda yang ingin membeli fungisida ini, Anda bisa langsung menghubungi kami. Kontak CS kami untuk proses pemesanan yang transparan, cepat, dan menyenangkan. Selain itu, Anda juga bisa lho membeli produk kami di Bio Service Point. Saat ini, Bio Service Point berlokasi di Yogyakarta, Jepara, dan juga Cirebon. Bagaimana dengan pembelian di marketplace? Tentu saja bisa. Silahkan saja cari produk kami di marketplace langganan Anda.

Semoga informasi ini bermanfaat ya. Nantikan terus berbagai update informasi lainnya di antijamur.net. Kami masih akan terus hadir dengan berbagai informasi menarik yang lain seperti informasi mengenai kayu dari pohon winong ini.