Mengingat makin memprihatinkannya kerusakan hutan, pemanfaatan kayu-kayu yang sudah tidak terpakai akan menjadi win-win solution bagi industri maupun kelestarian kehidupan. Tetapi karena kondisi kayu-kayu bekas seperti itu lebih buruk, jelas perlu diaplikasikan dulu treatment pengawetan kayu bekas.
Secara definitive, hutan bisa diartikan sebagai suatu lahan luas yang didominasi oleh pepohonan. Hutan berbeda dengan sabana, stepa, dan lainnya menurut jenis tanaman yang menjadi mayoritas.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan hutan yang begitu impresif. Hutan Indonesia banyak terdapat di Sumatera, ujung kulon Jawa, Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan beberapa pulau kecil lainnya.
Baca Juga : cara tepat mengawetkan kayu palet
Hampir semua hutan di Indonesia bertipe hutan hujan tropis. Pada tipe hutan seperti ini, varietas dan jumlah tanaman yang ada sungguh beragam. Masyarakat setempat pun secara turun temurun terus memanfaatkan hutan. Mereka menjadikan hutan sebagai sumber untuk mencari makanan hingga material bangunan. Di era industri seperti sekarang, pemanfaatan hutan juga terus dilangsungkan. Yang disayangkan, karena masif dan canggihnya teknologi manusia, kadang kala eksploitasi hutan dilakukan secara berlebihan.
Kontroversi Penebangan Hutan
Penebangan hutan telah banyak menelan korban. Padahal, seringkali penebangan hutan itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya pembukaan lahan untuk menyuplai permintaan kayu yang tinggi di pasar. Tetapi apa gunanya bila pemenuhan kebutuhan itu justru berimbas pada tragedi?
Toh, kebutuhan kayu yang demikian tinggi di pasar bisa sedikit banyak diantisipasi dengan beberapa cara. Salah satunya dengan penggunaan kayu-kayu bekas atau daur ulang. Contohnya pemanfaatan palet kayu yang justru memiliki keindahan tersendiri. Jangan salah. Justru furniture dari palet kayu telah melalang buana ke berbagai negara.
Potensi Pemanfaatan Kayu Bekas
Palet kayu pada dasarnya adalah jenis kayu yang mulanya digunakan untuk wadah atau bungkus pada pengiriman benda via shipping. Sejak dulu, penggunaan wadah seperti ini sudah banyak diterapkan. Hingga saat ini pun, palet dipakai bukan hanya untuk pengiriman via kapal, namun juga lewat kontainer darat.
Palet diambil dari kayu non premium. Harga kayu untuk palet umumnya murah, namun kualitasnya pun tak begitu baik. Kayu-kayu itu akan dipotong menjadi papan-papan sesuai kebutuhan. Di Eropa, salah satu kayu yang sering dipakai untuk kebutuhan ini adalah pinus. Sedangkan di Indonesia ada jati belanda sampai sengon.
Meskipun merupakan kayu bekas dan non premium, penggunaan palet daur ulang selalu memiliki permintaan besar. Konsumen biasanya menyukai wujud kayu yang vintage, sifatnya yang eco friendly, dan harganya yang lebih murah.
Di Indonesia sendiri, mebel palet memang belum begitu populer. Akan tetapi makin banyak orang yang mencari dan membelinya. Pelaku usaha mebel peti kemas sendiri lebih sering menjual produknya untuk ekspor. Dengan cara ini mereka bisa meraup untung hingga milyaran rupiah setiap bulan.
Awas Kayu Bekas Tidak Awet
Namun demikian, penggunaan kayu yang sudah bekas jelas memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan tersebut ada pada aspek ketidakawetan material itu. Hal ini mudah dipahami sebab kayu-kayu yang sudah bekas telah mengalami pelapukan di sana-sini. Sehingga dengan mudah berbagai hama perusak seperti jamur dan serangga bisa menyebabkan kerusakan pada kayu.
Jenis-jenis hama yang perlu diwaspadai antara lain:
Beberapa jenis hama yang harus diwaspadai sehingga memerlukan treatment pengawetan kayu bekas (akan dibahas di bawah) adalah:
- Berbagai jenis hama serangga seperti rayap, kumbang bubuk, hingga beberapa semut yang sering bersarang dan melubangi kayu. Rayap, terutama rayap Formosa bisa menyebabkan kerusakan dengan cepat. Sedangkan kumbang bubuk dan semut, akan berdampak secara jangka panjang. Namun, kehadiran serangga-serangga tersebut secara umum harus diwaspadai. Apalagi untuk produk yang membutuhkan kekokohan yang baik.
- Jamur noda atau stain. Stain fungus sangat rentan menyebabkan palet dan kayu bekas lainnya rusak. Stain fungus memiliki ukuran mikroskopis. Setelah menyerang, ia tak akan bisa dihilangkan dengan digosok atau diusap saja sehingga kayu harus dipotong. Tentu hal itu sangat merugikan sehingga antisipasi atau pencegahan wajib dilakukan.
- Jamur pembusuk. Jamur pembusuk sebagaimana namanya adalah jenis jamur yang bisa melapukkan kayu. Kehadiran jamur seperti ini jelas sangat merugikan karena bisa merusak keindahan ataupun kekokohan produk.
Treatment Pengawetan Kayu Bekas
Untuk mengantisipasi kerusakan yang berpotensi sangat besar tersebut, treatment pengawetan dapat dikerjakan. Pada treatment ini, zat antihama seperti obat anti serangga yang bisa mencegah rayap dan teter, serta obat antijamur diresapkan ke dalam substrat kayu bekas. Dengan cara ini, maka kayu terlindung dari berbagai organisme yang bisa menyebabkannya rusak.
Cara meresapkan obat antihama ke dalam kayu sendiri bisa dilakukan dengan beberapa metode. Misalnya metode perendaman, metode pengkuasan, dan metode penyemprotan larutan pengawet pada kayu. Berbagai metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masih-masing. Dari segi efektivitas, maka metode perendaman adalah yang terbaik.
Selain pemilihan metode, hendaknya kualitas obat juga dipertimbangkan dalam treatment pengawetan kayu. Sebab, justru bahan inilah yang memberikan proteksi secara langsung pada kayu bekas.
Saran obat kami kepada pembaca adalah BioCide. BioCide terdiri dari antiserangga dan antijamur yang bisa memproteksi kayu dengan baik. Aplikasi BioCide akan membuat kayu bekas benar-benar terlindung sehingga produk yang dihasilkan bisa bertahan sangat lama (tingkat keawetan tinggi).
BioCide untuk Pengawetan Kayu Bekas
Kenapa BioCide yang kami sarankan? Sebab secara umum produk ini memang sangat unggul digunakan. BioCide memiliki kinerja yang efektif dan juga hasil yang tahan lama. Bagi para pekerja, produk ini juga lebih aman dan bisa diaplikasikan dengan berbagai metode. Penggunaan BioCide juga tak akan membebani budget produksi sebab harga produk ini terjangkau.
Yang tak kalah menarik, BioCide merupakan seri pestisida pengawet kayu yang sudah terdiri dari 3 varian. Khusus untuk perlindungan jamur, lumut, dan juga bakteri pembusuk, Anda bisa memanfaatkan:
BioCide Wood Fungicide. Produk ini merupakan fungisida yang bisa digunakan untuk pencegahan jamur stain. Bila Anda baru membeli palet atau kayu bekas lainnya, segera saja aplikasikan BioCide Wood Fungicide untuk mencegah jamur stain dan beberapa bakteri pembusuk kayu.
BioCide Surface Film Preservative. BioCide SFP merupakan produk untuk mencegah sekaligus membasmi jamur permukaan, pembusuk, dan lumut. Dalam pengolahan kayu bekas, Anda bisa mencampurkan BioCide SFP pada bahan finishing water based yang diterapkan. Dan apabila jamur atau lumut sudah terlanjur menyerang, bersihkan dan hilangkan saja menggunakan produk ini.
Catatan penyimpanan: simpan produk di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan aman. Hindarkan produk dari kondisi yang terlalu panas, terlalu dingin, dan dekat dengan percikan api. Selalu tutup produk setelah digunakan.
Dapatkan BioCide untuk Pengawetan Kayu Bekas Sekarang juga!
Ayo dapatkan segera BioCide untuk kebutuhan Anda. Pembelian bisa dilakukan dengan mudah lho. Anda bisa membeli secara daring ataupun secara langsung.
Bila Anda tak mau repot dan membuang-buang tenaga, dapatkan saja produk ini secara daring. Anda tinggal menghubungi kami via kontak yang disediakan. Atau, Anda juga bisa membeli produk kami di toko online langganan Anda.
Selain itu, Anda juga bisa membeli BioCide dengan cara berkunjung ke Bio Service Point. Ya, untuk Anda yang tinggal di Jogja, Jepara, Cirebon, dan sekitarnya, kenapa tak langsung ke tempat kami saja? Di Bio Service Point, Anda bisa ngobrol langsung dengan CS dan teknisi kami. Anda juga bisa melihat aneka produk woodworking lainnya yang disediakan. Menarik, bukan?
Kami juga selalu terbuka untuk peluang kerja sama lebih lanjut lho. Kami siap mendukung usaha Anda untuk berkembang lebih jauh meski dengan memanfaatkan kayu bekas. Silahkan saja bila Anda bermaksud untuk membangun kerja sama lebih lanjut. Kami bisa mengirimkan informasi lebih rinci mengenai BioCide atau bahkan mengunjungi perusahaan Anda.
Kiranya, itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai pengawetan kayu bekas. Bila diringkas, ada beberapa poin yang bisa kita simpulkan sebagai berikut.
Hutan merupakan suatu sistem hidup tersendiri dengan organisme utama didominasi oleh pohon. Selama berabad-abad, manusia menggantungkan hidupnya dari hutan. Hutan menjadi tempat mendapatkan makanan sampai material untuk membuat hunian.
Di zaman modern, ketergantungan manusia akan hutan tak juga surut. Namun karena kebutuhan manusia semakin besar dan teknologinya semakin canggih, pemanfaatan hutan oleh manusia seringkali berujung petaka.
Misalnya saja penebangan pohon untuk diambil kayunya. Di satu sisi, kayu-kayu tersebut bisa mendukung industri furniture, tapi penebangan yang masif bisa merusak alam.
Perlu suatu jalan tengah yang cerdas. Salah satunya dengan memanfaatkan kayu bekas. Pemanfaatkan kayu bekas, seperti palet, diharapkan bisa menekan penebangan liar.
Agar pengolahan kayu bekas lebih efektif, perlu digunakan obat pengawet yang bagus. Dan di antijamur.net, Anda bisa menggunakan produk kami, BioCide.
Semoga informasi ini bermanfaat ya. Terus ikuti berbagai informasi menarik lainnya di antijamur.net. Kami akan terus hadir dengan berbagai konten menarik seperti mengenai cara pengawetan kayu bekas ini.