Berbagai cara serta tips agar kayu tahan jamur bisa dilakukan untuk menghindari kerugian. Yang jadi pertanyaan, apakah berbagai cara tersebut sudah tepat sasaran? Pasalnya, seringkali ketika kita bicara mengenai pencegahan serangan jamur, hal yang dibahas hanyalah masalah kelembaban udara semata. Padahal, serangan jamur tidak hanya disebabkan kondisi kelembaban udara yang tinggi. Setidaknya, ada empat hal yang secara komprehensif harus dilakukan bersamaan untuk menghindari kerusakan yang jumlahnya bisa mencapai milyaran rupiah ini.
4 Tips Agar Kayu Tahan Jamur
Menjaga Kelembaban Substrat
Baca Juga : bagaimanakah cara yang ampuh agar lemari kayu tidak berjamur?
Kelembaban substrat adalah kelembaban atau kadar air yang dikandung kayu dan produk kayu. Substrat dengan kadar air tinggi jelas lebih besar potensinya diserang jamur. Sehingga, diperlukan langkah-langkah di bawah ini untuk meminimalisir kelembaban substrat kayu.
- Pengeringan. Pengeringan yang baik bisa dilakukan dalam sistem kiln dry. Ukur MC atau Moisture Content kayu dengan MC meter dan pastikan kelembaban kayu sudah dalam level yang cukup (umumnya 12%) sebelum diolah lebih lanjut.
- Hindarkan kayu dan produk kayu dari tempat yang basah dan lembab.
- Segera lap dan keringkan kayua apabila terpapar air.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk jumlah kadar air dalam udara. Kelembaban udara yang tinggi bisa membantu jamur tumbuh pada kayu dengan permukaan kering sekalipun. Sebab, selain bisa menyerap air dari kayu, jamur juga bisa menyerap air dari udara serta embun yang menempel pada permukaan kayu akibat kelembaban udara yang tinggi. Lakukan hal-hal di bawah ini untuk menjaga kelembaban udara:
Baca Juga : apa yang harus dilakukan agar bak truk dari kayu awet
- Penggunaan sistem ventilasi yang bekerja dengan baik
- Penggunaan penyerap kelembaban udara, Container Desiccant Pole
Menjaga Kebersihan Kayu dan Ruangan
Tips agar kayu tahan jamur berikutnya adalah pemastian kebersihan ruangan serta produk kayu itu sendiri. Lantaran, adanya kotoran dapat dimanfaatkan jamur sebagai sumber makanan. Pada kayu yang sudah dicatpun, faktor ini wajib diperhatikan. Seringkali setelah kayu dicat, kita mengira jamur tidak akan tumbuh karena sumber makanannya (substrat kayu) sudah dilapisi bahan finishing. Padahal, jamur tetap bisa tumbuh apabila ada kotoran terutama noda zat organik di atas permukaan cat tersebut.
Pemberian Perlindungan Antijamur
Selain mencegah jamur secara tidak langsung dengan mencegah tingginya kelembaban dan pemastian kebersihan ruangan, kita juga bisa menjaga kualitas produk kayu agar selalu awet dari jamur dengan menggunakan bahan antijamur secara langsung. Bahan pengawet antijamur tersebut diresapkan ke dalam kayu sehingga material itu beracun bagi organisme terkait. Dengan demikian, biarpun kondisi lingkungan sedang tidak menguntungkan, kayu tetap bisa bertahan dengan baik. Tetapi tentu saja diperlukan bahan antijamur berkualitas seperti Biocide Wood Fungicide.
Biocide Wood Fungicide mampu memberikan proteksi pada kayu lembab yang baru ditebang agar tidak diserang jamur noda blue stain. Jamur blue stain sendiri adalah salah satu momok industri kayu bergetah yang bisa menyebabkan kerugian sangat besar. Jamur ini bisa membuat estetika kayu menurun drastis karena merusak warna asli material tersebut.
Agar perlindungan yang diberikan makin maksimal, aplikasikan juga finishing berkualitas yang dilengkapi dengan antijamur khusus. Anda bisa mencampur Biocide Surface Film Preservative ke dalam bahan finishing yang digunakan. Film Biocide Surface Film Preservative adalah antijamur yang bisa dicampur ke dalam cat berbasis air sehingga lapisan yang dihasilkan bisa melindungi kayu dari jamur dengan lebih optimal.