Mengapa Pengawetan Kayu Akasia Harus Dilakukan?

Awalnya digunakan sebagai bahan baku kertas, akasia memang bukan kayu tanpa kekurangan ketika digunakan sebagai material mebel. Usaha pengawetan kayu akasia menjadi salah satu yang sangat krusial dilakukan ketika material tersebut akan diolah menjadi furniture. Hal ini tak lepas dari keawetan akasia yang memang rendah.

Kayu dari spesies Acacia mangium tersebut termasuk kayu kelas III dalam hal keawetan. Ini artinya, akasia rentan diserang jamur dan serangga. Kayu seperti jati atau mahoni saja masih bisa diserang hama, apalagi akasia yang hanya berada di grade III?

promo produk white agent wa-250

Baca Juga : kualitas kayu akasia yang diminati banyak orang

Pengawetan Kayu Akasia: Lebih dari Sekedar Mencegah Hama

Meskipun demikian, usaha untuk mengawetkan kayu ini lebih dari sekedar mencegah kerugian atas sifat akasia yang tidak awet. Selain memastikan agar produk-produk dari kayu akasia bisa bertahan dalam waktu standar, treatment pengawetan juga memberikan keuntungan berupa:

Meningkatkan Masa Pakai Kayu Berkalilipat dari Usia Normalnya

 

promo produk biocide insecticide

Sebuah penelitian yang dilakukan FAO di India berhasil menemukan peningkatan masa pakai kayu hingga 8 kali usia pakai normalnya. Sehingga kayu akasia yang diawetkan bukan hanya tahan lama sebagaimana usia normalnya, tetapi juga lebih awet dari masa pakai normal tersebut.

Akan tetapi, tentu saja treatment pengawetan kayu yang dilakukan harus tepat dan berkualitas. Penggunaan obat pengawet akasia yang baik seperti Insecticide 100 EC dan Microcide 100 EC dapat Anda andalkan untuk proses treatment yang memberikan hasil.

Memungkinkan Kayu Akasia Digunakan Sebagai Bahan Baku Mebel Luar Ruangan

Karena sifat alaminya yang kurang awet, kayu akasia sangat jarang digunakan sebagai bahan baku mebel luar ruangan. Hal ini dapat dihindari apabila kayu akasia sudah diawetkan dengan produk dan cara yang tepat.

 

Menjaga Kelancaran Proses Produksi

Industri pengolahan kayu terdiri dari berbagai tahapan yang masing-masingnya bersifat sangat penting. Misalnya tahap pengeringan, pengeleman, hingga pemotongan kayu. Bila akasia tidak ditreatment terlebih dahulu, ada kemungkinan material tersebut rusak di tengah tahapan tersebut. Jelas ongkos produksi akan membengkak sebagaimana juga tenaga dan waktu yang harus dilakukan.