Tiga Cara Mengawetkan Kayu Mangga Sesuai Alur Produksi Furniture

Bagaimana cara mengawetkan kayu mangga agar produk dari material tersebut lebih tahan lama? Untuk menjawab pertanyaan itu, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan. Akan tetapi, sebelum lebih jauh membahas pengawetan kayu mangga, seyogyanya kita mengenal material tersebut terlebih dahulu.

Ketika Kayu Mangga Masuk Industri Woodworking

Siapa tak kenal pohon mangga? Hampir semua orang rasanya mengenal mangga sebagai penghasil buah yang lezat. Padahal sebetulnya tanaman ini menyimpan potensi lainnya yang tak kalah menggiurkan. Sebab kayu dari pohon ini ternyata bisa digunakan dalam industri woodworking.

promo produk white agent wa-250

Baca Juga : cara mengawetkan kayu meranti adalah ... ? begini..

kayu mangga indah

Meski saat ini sangat populer dengan keindahan seratnya yang begitu khas, awal kemunculan mangga dalam industri woodworking hanyalah sebagai barang pengganti. Material ini dulunya dipakai saat kayu mahoni jarang ditemukan di pasaran. Tetapi, lantara keindahan seratnya yang begitu khas, mangga malah kemudian menarik minat khusus dari para pembelinya. Hingga saat ini pun, kayu mangga masih banyak dipakai dan telah memiliki pangsa pasar khusus. Meski demikian, bukan berarti kayu mangga tidak memiliki cela. Salah satu kekurangan kayu ini terletak pada sifatnya yang rentan diserang hama sehingga treatment pengawetan harus segera dilakukan.

promo produk biocide insecticide

Baca Juga : kayu mahoni vs kayu jati dalam industri mebel

Kelas Awet Mangga Rendah

Tahukah Anda bahwa mangga termasuk dalam daftar kelas kuat IV? Artinya kekokohan kayu ini buruk. Namun yang jauh lebih buruk dari kekuatan kayu ini adalah keawetannya sendiri. Mangga termasuk dalam kayu kelas awet V.

Ya, dalam tingkatan kelas keawetan, kayu ini tergolong sebagai salah satu yang terburuk. Material dalam kelas awet V sangat rentan rusak oleh serangan berbagai jenis hama. Salah satunya dari golongan jamur. Beriku ini contoh-contoh jamur perusak yang harus diwaspadai.

Baca Juga : teknik finishing kayu bak truk agar tahan lama

Jamur Pembusuk

Jamur pembusuk, sebagaimana namanya merupakan jenis jamur yang bisa melapukkan kayu. Kayu yang terkena hama ini akan menjadi lembab, spongy, lunak, berbau tak sedap, dan kadang mengalami perubahan warna. Terdapat setidaknya 3 tipe jamur pembusuk yang bisa menyerang, yaitu:

 

  1. White rot. Jenis jamur ini sering ditemukan menyerang kayu keras (hardwood). White rot alias jamur pembusuk putih akan membuat kayu tampak berwarna cerah seperti kekuningan dan bahkan keputihan. Jamur ini biasanya menyerang lapisan lignin meski kadang juga merusak selulosa kayu.
  2. Brown rot. Sebagaimana namanya, serangan jamur ini biasanya ditandai dengan warna kayu yang lebih gelap (coklat). Kayu akan retak dan meninggalkan material lignin yang tak dikonsumsi. Jenis kayu yang biasa diserang sendiri adalah kayu dari pohon konifer.
  3. Soft rot. Soft rot sebagaimana namanya akan membuat kayu menjadi lapuk dan sangat “soft” alias lembut. Soft rot bisa mengonsumsi lignin ataupun selulosa kayu.

Jamur Noda

Sebagaimana terindikasikan dalam namanya, jamur ini menyebabkan efek noda pada kayu. Biasanya kayu tampak memiliki bercak kebiruan, kehitaman, hingga kecoklatan. Salah satu jenis jamur noda yang terkenal dan paling sering ditemukan adalah blue stain.

Beberapa dari Anda mungkin bertanya. Apakah kita perlu mengawetkan kayu mangga bila yang menyerang hanyalah blue stain? Jawabannya sangat perlu. Sebab harga jual kayu yang sudah terkena jamur ini bisa turun sangat tajam.

jamur blue stain

Blue stain bersifat mikroskopis. Ketika blue stain sudah menyerang, kayu akan berubah warna dan tak bisa dihilangkan. Aplikasi finishing pun seringkali tak bisa menutup warna noda dengan baik. Cara paling efektif yang bisa dilakukan untuk mengatasi noda blue stain adalah dengan mem-bleaching kayu dengan bleaching yang bagus seperti WA-250.

Cara Mengawetkan Kayu Mangga dalam Proses Produksi Furniture

Treatment pengawetan kayu mangga dalam proses produksi furniture bisa dilakukan dalam 3 tahapan yakni:

Pasca Penebangan

Setelah kayu mangga ditebang, Anda harus mulai was-was terhadap kondisi dan kualitas kayu ini. Substrat mangga yang bergetah dan tidak begitu keras membuatnya sangat rentan diserang jamur hingga serangga. Jamur blue stain adalah jenis organisme yang harus paling Anda khawatirkan. Jamur ini biasa menyerang kayu bergetah dalam rentang satu malam saja. Sehingga, treatment pengawetan untuk mencegahnya harus dilakukan sedini mungkin. Anda bisa menggunakan Microcide 100 EC sebagai antijamur berkualitas untuk keperluan ini. Aplikasikan dengan cara mengkuaskan larutan pengawet pada bagian ujung-ujung mangga. Dengan metode pengkuasan, treatment yang diberikan memang belum optimal. Tetapi metode ini akan memberikan perlindungan jangka pendek yang sifatnya amat penting.

Yang menarik, selain bisa digunakan untuk mencegah jamur stain, BioCide Wood Fungicide juga bisa diandalkan untuk minimalisir aktivitas bakteri pembusuk kayu lho. Seperti yang kita tahu, ada banyak bakteri dekompositor yang bisa menguraikan substrat kayu.

Bakteri-bakteri ini kerap muncul ketika kayu lembab dan mengandung zat makanan. Namun bila diaplikasikan BioCide, bakteri tidak akan berkembang banyak akibat lingkungan yang toksik untuk mereka.

Pasca Digergaji

Setelah digergaji, kayu sebaiknya diawetkan lagi dengan metode yang lebih baik. Anda bisa menerapkan teknik perendaman atau vakum tekan bila memiliki alatnya. Cara untuk mengaplikasikan treatment perendaman sendiri tidaklah sulit. Cukup rendam kayu dalam larutan pengawet yang konsentrasinya sudah diformulasikan sedemikian rupa.

Bahan yang digunakan masih sama, yakni BioCide Wood Fungicide. Dengan metode perendaman yang lebih efektif, kayu akan benar-benar terlindungi dari sap stain fungus yang bisa merusak keindahan kayu mangga.

Bagaimana dengan pengawetan anti serangga? Tentu saja pada tahapan ini pun, Anda bisa mengawetkan kayu mangga untuk perlindungan dari serangan rayap hingga teter. Hanya saja, Anda perlu menggunakan insektisida tersendiri.

Saat Finishing

Proses finishing akan bermanfaat memberikan lapisan pelindung pada kayu. Untuk memaksimalkan fungsi tersebut, campurkan antijamur khusus BioCide Surface Film Preservative pada bahan finishing yang digunakan. BioCide SFP akan bekerja efektif pada lapisan cat dan memberikan perlindungan berkualitas.

Secara spesifik, BioCide SFP akan memberikan perlindungan terhadap dua jenis hama. Yang pertama adalah jamur permukaan (termasuk jamur pembusuk) dan yang kedua adalah lumut. Ketika Anda mengaplikasikan lapisan cat yang sudah dicampuri BioCide SFP, lumut ataupun jamur permukaan tidak akan tumbuh. Namun harus diperhatikan bahwa tak semua cat bisa dicampuri dengan BioCide SFP. Gunakan cat Bio Varnish dan water based paint lainnya untuk aplikasi produk ini.

Kami Sedia BioCide untuk Mengawetkan Kayu Mangga

BioCide, baik itu BioCide Wood Fungicide maupun BioCide Surface Film Preservative tersedia di antijamur.net. Ya, Anda bisa menggunakan produk yang memiliki berbagai keunggulan berikut ini:

  1. Sangat efektif memberikan perlindungan. Zat aktif keduanya memang unggul dalam mencegah hama jamur.
  2. Perlindungannya pun long lasting hingga bertahun-tahun.
  3. Mudah digunakan dalam berbagai metode pengawetan kayu. Anda bisa menerapkan metode pemulasan hingga perendaman dalam tabung vakum tekan.
  4. Harga yang terjangkau dan konsentrasi tinggi sehingga jauh lebih emat.
  5. Tidak menyebabkan kayu jadi sulit dicat.
  6. Memberikan perlindungan pada lebih dari 1 jenis hama.
  7. Lebih aman digunakan dibanding produk lainnya.
  8. Tidak menyebabkan karat atau permukaan berminyak seperti aplikasi pengawet berbasis minyak.

Menarik, bukan? Makanya, ayo beli BioCide untuk mengawetkan kayu mangga! Pembelian bisa dilakukan secara daring atau langsung. Bagi Anda yang dekat atau bertempat tinggal di Yogya, Jepara, dan Cirebon, silahkan ke Bio Service Point. Sedangkan bagi Anda yang jauh, pembelian bisa dilakukan via daring dengan menghubungi kami lewat kontak yang disediakan.

biocide sfp

Simpulan

Mangga selama ini dikenal sebagai spesies tanaman penghasil buah. Buah mangga pun begitu populer di pasaran dengan jenis yang beragam serta rasa yang berbeda-beda.

Namun demikian, ternyata mangga pun memiliki manfaat lain. Manfaat tersebut terletak pada kayunya yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Ya, kayu mangga pun ternyata bisa digunakan dalam industri pengolahan kayu. Material ini bisa digunakan untuk membuat furniture hingga kerajinan yang menarik.

Bahkan, penggunaan mangga ternyata sudah agak lama dilakukan. Bermula sebagai pengganti ketika pelaku usaha kesulitan mencari kayu pokok mereka, mangga menjadi pilihan yang dianggap menarik. Salah satu keunggulan mangga terletak pada tampilannya yang sangat indah.

Namun kayu ini bukannya tanpa kekurangan. Bagaimanapun juga mangga bukan kayu premium. Tak hanya kekuatannya yang rendah, keawetan kayu ini juga buruk. Kayu mangga tergolong dalam kayu kelas awet V. Sebagai kayu kelas awet V, material ini rentan diserang berbagai hama jamur mulai dari brown rot, white rot, soft rot, dan sap stain.

Antisipasi jelas harus dilakukan. Anda bisa mengawetkan kayu mangga untuk membuatnya lebih tahan jamur dengan produk BioCide. Gunakan BioCide Wood Fungicide untuk mencegah sap stain dan BioCide Surface Film Preservative untuk mencegah jamur permukaan.

Semoga informasi ini memberikan manfaat untuk Anda ya.