Pengawetan kayu tidak hanya dilakukan sebelum atau sesudah finishing. Justru setelah kayu ditebang perlindungan dengan anti jamur sangat dibutuhkan. Kondisi kayu pada saat masih segar menyimpan banyak kadar air dan nutrisi, sangat rentan terserang jamur, terutama blue stain, black stain dan white stain. Jika tidak diberi anti jamur maka akan timbul bercak noda yang merugikan. Mari simak artikel ini untuk mengetahui pentingnya dan cara mengawetkan kayu sejak awal.
Kondisi Kayu Setelah Ditebang
Begitu pohon ditebang, pohon tidak lagi memberi perlindungan secara alami seperti saat masih hidup. Getah yang masih tersisa di dalam serat menjadi sumber nutrisi bagi spora jamur.
Baca Juga : Dosis Obat Anti Jamur yang Efektif
Kelembapan tinggi membuat kayu baru tebang rawan terserang berbagai jenis jamur perusak, apalagi jika langsung disimpan tanpa pengawetan terlebih dahulu. Dalam hitungan hari, permukaan bisa berubah warna, muncul bercak kehitaman, bahkan berbau apek.
Berikut kondisi kayu yang membuatnya rentan berjamur:
1. Kayu Masih Lembap
Kayu baru ditebang memiliki kandungan air lebih dari 60 persen. Kondisi ini menjadi tempat favorit bagi jamur noda biru maupun jamur permukaan. Serangan awal biasanya berupa bercak samar, lalu menyebar hingga merusak seluruh permukaan.
2. Sisa Nutrisi Dalam Getah
Getah yang tertinggal di serat kayu mengandung gula dan pati yang disukai spora jamur. Akibatnya, kayu segar seolah menjadi ladang makanan bagi organisme perusak.
Jamur noda biru memanfaatkan kandungan gula dalam kayu sebagai makanan, sementara jamur permukaan menyerang lapisan terluar yang basah.
3. Kerentanan Lingkungan Penyimpanan
Jika disimpan di gudang yang gelap atau lembap, maka berisiko besar terserang jamur. Gudang dengan sirkulasi buruk dan suhu tidak stabil mempercepat pertumbuhan spora.
Dampak Jika Kayu Tidak Dilindungi
Kayu sebaiknya tetap diawetkan sejak awal, apabila sudah terlanjur berjamur maka biaya penanganannya bisa lebih mahal atau bahkan tidak bisa teratasi. Berikut dampak jika kayu tidak dilindungi sejak awal.
1. Kekuatan Kayu Menurun
Jamur merusak serat sehingga kayu lebih mudah retak dan lapuk. Kayu yang seharusnya kuat untuk kontruksi jadi menurun kualitasnya.
2. Tampilan Visual Terganggu
Noda hitam, biru, atau putih merusak keindahan alami kayu, jika noda tidak dihilangkan, maka tidak bisa diproses lebih lanjut.
3. Finishing Tidak Maksimal
Cat atau plitur gagal menempel pada permukaan kayu yang terkontaminasi jamur. Hasil akhirnya terlihat kusam, mudah terkelupas, dan tidak bertahan lama.
4. Nilai Jual Turun
Pasar cenderung menolak kayu dengan noda jamur, meskipun kekuatan fisiknya masih cukup baik. Akibatnya produsen maupun pengrajin harus menanggung kerugian finansial.
Pentingnya Perlindungan Sejak Awal
Memberi perlakuan anti jamur pada tahap awal jauh lebih efektif dibanding melakukan perbaikan setelah kerusakan terjadi. Kayu segar yang sudah diberi perlindungan akan tetap stabil selama masa penyimpanan.
Produk Anti Jamur yang Tepat
Menggunakan anti jamur yang dirancang khusus untuk kayu segar merupakan langkah terbaik. Salah satu pilihan yang banyak digunakan adalah Biocide Wood Fungicide.
Produk ini bekerja cepat menembus serat, menghambat pertumbuhan jamur noda biru maupun jamur lainnya. Dengan perlakuan yang tepat, kayu baru tebang akan terjaga kualitasnya hingga siap diolah menjadi produk bernilai tinggi.
Pentingnya Pengawetan Kayu Sejak Awal
Kayu baru tebang memang berisiko terserang jamur. Tanpa perlindungan anti jamur, serangan bisa terjadi sejak hari pertama penyimpanan. Menggunakan produk khusus seperti Biocide Wood Fungicide dapat memastikan kayu tetap awet, bersih, dan siap digunakan sesuai kebutuhan industri.
Untuk pemesanan silahkan klik banner di bawah ini.