Bungalow adalah bangunan satu lantai yang kadang dilengkapi loteng kecil di bagian atas. Bentuknya sederhana yaitu hanya terdiri dari satu ruang yang luas tanpa banyak sekat.
Bungalow sering disamakan dengan villa karena sama-sama digunakan sebagai penginapan. Bedanya, bungalow memiliki struktur yang lebih simpel tetapi tetap nyaman untuk beristirahat.
Pada berbagai daerah sentra pariwisata, menemukan bungalow pastilah bukan hal yang sulit. Di jalan-jalan pun, kita sering mendapati tulisan penunjuk ke arah bangunan tersebut. Pada dasarnya, bungalow bisa dianggap sebagai rumah biasa dengan ciri dan fungsi khusus untuk kebutuhan rekreasi.
Baca Juga : ciri khas bambu tutul yang unik
Ciri-Ciri Bungalow
Berikut ciri-ciri bungalow yang membedakannya dengan bangunan lain:
- Terdiri dari 1 atau 1 setengah lantai saja, di mana setengah lantai yang dimaksud digunakan sebagai loteng.
- Bentuk sederhana dengan serambi yang cukup lebar.
- Atap melebar dan rendah.
- Tidak menggunakan konsep lorong sebagai penghubung antar ruangan. Antara satu ruangan dengan yang lainnya langsung terkait dengan pintu.
- Pintu utama langsung tersambung dengan ruang tamu.

Bagaimana? Ciri di atas sangat banyak yang dimiliki rumah orang Indonesia bukan?
Namun demikian, sebagian besar dari kita pasti memiliki persepsi yang lebih pada bungalow daripada hanya ciri di atas saja. Kita sering mengasosiasikan nama hunian ini sebagai tempat rekreasi.
Asal Mula Bungalow
Mengapa terjadi perbedaan persepsi mengenai nama hunian tersebut? Hal ini bisa ditelusuri ke asal kata bungalow itu sendiri. Istilah ini berasal dari istilah rumah bangla (Bahasa India). Awalnya hunian ini digunakan para pelacong untuk singgah selama berpergian. Inggris yang waktu itu menjajah India kemudian mengadopsi nama bangla untuk menunjuk bangunan tipe tertentu yang banyak dipakai untuk keperluan rekreatif.
Tips Agar Bungalow Menjadi Lebih Menarik

Ada setidaknya dua alasan mengapa orang ingin membangun hunian ini. Yang pertama, tentu untuk kebutuhan pribadi. Sedangkan yang kedua untuk memperoleh profit. Apapun tujuannya, usaha agar hunian tersebut menarik jelas penting dilakukan. Berikut ini beberapa tipsnya.
1. Penggunaan Material Kayu dan Bambu
Untuk kesan green nan natural, cobalah untuk mempertimbangkan menggunakan kayu, bambu, dan bahan-bahan alami lainnya. Pasti suasana yang tercipta sangat berbeda.
Kayu dan bambu juga merupakan bahan tradisional dalam pembuatan berbagai bangunan. Sehingga cocok dipakai untuk mereka yang ingin rekreasi jauh dari kebisingan kota.
2. Desain Khas Indonesia
Bila bungalow Anda dibangun untuk mendapatkan untung, tentu Anda harus menyiapkannya dengan cara yang unik. Aplikasi desain khas Indonesia adalah salah satu cara terbaik. Sebab, kebanyakan turis pasti menginginkan suasana Indonesia yang tak ditemukan di negaranya.
Desain bungalow khas Indonesia sendiri sangatlah banyak. Ada desain rumah khas Aceh, rumah khas Jambi, Lombok, Bugis, hingga Papua. Akan lebih elok apabila tiap desain tersebut diterapkan sesuai lokasinya. Sehingga bungalow akan lebih menyatu dengan wisata alam dan budaya khas daerah setempat.
3. Gunakan Produk yang Aman dan Ramah Lingkungan
Pastikan bahan-bahan yang dibutuhkan aman dan terjamin. Waspadalah terhadap penggunaan cat dan lem yang mengandung zat-zat toksik.
Bahan-bahan toksik tersebut bukan hanya bisa mengganggu kesehatan lho. Akan tetapi, keberadaannya (meski dalam toksisitas rendah) bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Nah, khusus untuk bungalow yang baru dicat, ada baiknya jangan langsung dipersilahkan dipakai tamu. Dan kalaupun dicat, sebaiknya cat yang digunakan adalah water based paint.
Hindari cat solvent based. Pertama, karena sifatnya yang sangat tidak aman. Dan kedua, karena menyebabkan bau yang sangat menyengat. Bau cat solvent juga bisa bertahan hingga berhari-hari setelah aplikasi.
Perlunya Perawatan Antihama untuk Bungalow
Selain menarik, pengelola dan pemilik bungalow juga perlu memastikan menerapkan treatment pengendalian hama. Treatment atau perlakuan ini sangat krusial. Pasalnya, kebanyakan bungalow didirikan di area yang dekat dengan objek wisata alam, seperti air terjun, bukit, gunung, hingga pantai. Padahal, di area seperti itu tingkat serangan hama sangat tinggi.
Di daerah dekat tempat air terjun misalnya. Kami sering menemukan bungalow yang dibangun bersebelahan dengan sungai yang pusatnya sebuah objek air terjun. Memang sangat menarik, dan turis pun cenderung menyukainya. Akan tetapi, kondisi dekat sungai cenderung lebih lembab. Tingkat kelembaban yang tinggi bisa memancing banyaknya hama di daerah tersebut.
Ada dua kerugian yang akan dirasakan gara-gara kehadiran hama-hama ini. Yang pertama, turis pasti akan merasa tidak nyaman.
Mereka juga pasti merasa jijik dan terganggu. Bebebarap yang memiliki alergi pun akan mendapatkan reaksi yang tak diinginkan.
Kedua, kehadiran hama-hama tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada bungalow. Apalagi pada elemen bangunan yang terbuat dari kayu dan bambu. Untuk lebih jelas mengenai tipe-tipe kerusakannya, mari kita simak jenis-jenis hama yang umum menyerang bangunan seperti bungalow.
Jenis Hama yang Harus Diantisipasi
| No | Jenis Hama | Area Terdampak | Kerusakan |
| 1 | Lumut | Batu taman, furniture, area bangunan bagian bawah dan outdoor | Pembusukan, udara menjadi pengap, furniture tampak kotor dan jelek. |
| 2 | Jamur | Di berbagai area, namun biasanya di tempat lembab yang tidak terpapar langsung sinar matahari | Estetika produk menurun, pembusukan juga terjadi. Selain itu, jamur juga bisa menyebabkan reaksi alergi karena spora yang dikeluarkannya. Sama seperti lumut, udara di area di mana jamur tumbuh juga terasa pengap. |
| 3 | Rayap | Di area lembab ataupun kering. Rayap bisa ditemukan di tanah, lantai, hingga | Menyebabkan pembusukan, pengeroposan, dan kerusakan estetika. Pengeroposan yang berlangsung lama bisa membahayakan keselamatan manusia. |
| 4 | Kumbang teter atau totor | Di kayu, baik itu kayu yang lembab ataupun yang kering. | Menyebabkan pengeroposan sebagaimana halnya dengan rayap. |
| 5 | Semut dan berbagai hama lainnya | Di taman hingga area dalam bangunan | Menyebabkan ketidaknyamanan pengunjung. Dalam beberapa hal, beberapa semut juga bisa merusak bangunan dan mebel. |
Masih ada banyak jenis hama yang merusak lainnya. Namun secara umum, kelima contoh hama di ataslah yang paling sering ditemukan mengganggu pengelolaan bungalow.
Produk untuk Perawatan Bungalow
Pengelolaan bangunan, terutama untuk kebutuhan komersil pada umumnya sudah meliputi pengendalian hama yang dilakukan secara berkala. Di hotel, misalnya, fogging untuk mengatasi masifnya nyamuk sering dilakukan. Idealnya, pengelolaan bungalow yang letaknya di daerah kurang ideal pun memerhatikan hal yang sama.

Namun, selain pengendalian yang dilakukan oleh para profesional, kita juga bisa lho menerapkan sistem anti hama secara mandiri. Effort atau usaha yang dikeluarkan juga sebetulnya tak sebesar yang dibayangkan. Kita hanya perlu melakukan inspeksi serangan hama secara mandiri dan menggunakan produk antihama yang tepat.
Nah, untuk antihamanya, kami menyediakan produk BioCide yang dapat Anda gunakan. BioCide tersedia dalam beberapa varian. Untuk pengendalian anti hama jamur dan juga lumut, Anda bisa menggunakan BioCide Surface Film Preservative.
BioCide Surface Film Preservative menggunakan bahan aktif khusus yang bisa melindungi produk dari serangan kedua hama itu, sekaligus mencegah pertumbuhan sporanya. Selain itu, produk ini juga bisa dicampur ke dalam bahan finishing water based. Agar lebih jelas, berikut ini dua fungsi BioCide SFP untuk anti lumut dan anti jamur pada bungalow:
1. Sebagai pembasmi lumut dan jamur. Anda tinggal mengaplikasikannya saja sesuai langkah-langkah penggunaan yang direkomendasikan.
2. Sebagai pencegah tumbuhnya spora jamur dan lumut. Caranya, dengan dicampurkan pada cat atau pernis yang dipakai untuk kayu ataupun dinding.
Khusus untuk fungsi kedua, Anda bisa menerapkannya saat mebel kayu atau dinding dan lantai batu perlu dicat ulang. Silahkan hilangkan lapisan cat yang lama terlebih dahulu. Setelah itu, siapkan cat baru water based. Campurkan BioCide SFP pada larutan cat baru dengan konsentrasi 0,5 hingga 3% sesuai kebutuhan. Selanjutnya, silahkan aplikasikan cat tersebut. Lapisan cat yang terbentuk akan memiliki ekstra proteksi terhadap jamur dan lumut yang tahan lama.
Semoga informasi ini memberikan manfaat untuk Anda ya!











