Bambu tumbuh dengan cepat dan ketersediaannya melimpah, sehingga sering dijadikan bahan untuk furniture maupun kerajinan. Sayangnya, daya tahan alami bambu tergolong rendah. Ia sangat rentan diserang rayap maupun jamur. Serangan jamur meninggalkan noda biru, bahkan membuat bambu lapuk. Tanpa anti jamur, bahan ini akan cepat rusak.
Penyebab bambu berjamur
1. Umur batang bambu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia batang bambu sangat berpengaruh terhadap ketahanannya terhadap jamur. Bambu muda lebih mudah terinfeksi karena kadar pati yang tinggi, terutama pada bagian ujung batang. Kandungan pati inilah yang menjadi sumber makanan utama jamur sehingga proses pembusukan berlangsung lebih cepat.
Baca Juga : Teknik Pengawetan Kayu Anti Jamur untuk Industri Mebel
2. Musim pemotongan
Nutrisi dalam bambu tidak selalu sama sepanjang tahun. Pada musim tertentu, kadar gula dan pati dalam batang meningkat. Bila bambu dipotong pada periode ini, risiko serangan jamur menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, pemotongan pada musim kering biasanya menghasilkan bambu yang lebih tahan lama.
3. Kadar air bambu
Jamur pelapuk coklat C. puteana bisa membuat bambu lapuk pada kadar air yang rendah. Sementara jika kadar air terlalu tinggi justru bisa busuk akibat jamur busuk putih S. commune.
Jenis jamur yang menyerang bambu
Produk anti jamur dibedakan berdasar jenis jamur yang dihadapi. Sebab itu kenali jenis jamur yang biasa menyerang bambu:
1. Jamur blue stain
Jamur ini paling sering ditemui karena menimbulkan noda biru kehitaman pada bambu. Walau tidak secara langsung merusak kekuatan, serangan jamur noda menurunkan nilai estetika dan mengurangi harga jual produk bambu.
2. Jamur pelapuk coklat
Jenis jamur ini menghancurkan selulosa dalam bambu. Akibatnya, warna batang menjadi kecoklatan, teksturnya rapuh, dan mudah hancur ketika ditekan.
3. Jamur pembusuk putih
Serangan jamur ini merusak lignin sehingga bambu kehilangan kekuatannya. Warna batang berubah pucat keputihan, teksturnya seperti kapas, dan menurunkan daya tahan.
Dampak serangan jamur pada bambu
Apabila bambu yang terinfeksi jamur maka akan terlihat bercak-bercak noda. Untuk produk furniture maupun kerajinan, noda hitam dan biru membuat tampilannya tidak menarik.
Pada konstruksi, serangan jamur menyebabkan bambu lebih cepat lapuk sehingga membahayakan pengguna. Dalam jangka panjang, serangan jamur menimbulkan kerugian besar karena produk tidak laku di pasaran.
Mencegah jamur pada bambu
Perlindungan harus dilakukan sejak awal, bahkan segera setelah bambu ditebang. Proses pengeringan di tempat teduh, pemilihan batang yang cukup tua, serta penyimpanan pada ruangan dengan sirkulasi udara lancar bisa memperlambat pertumbuhan jamur. Namun langkah pencegahan paling efektif tetap dengan penggunaan anti jamur untuk bambu.
Produk pengawet modern seperti Biocide Wood Fungicide bekerja mencegah serangan jamur yang umum menyerang bambu.
Cara aplikasi anti jamur pada bambu
Pengawetan bambu bisa dilakukan dengan metode perendaman, penyemprotan, atau sistem vakum-tekan. Perendaman dilakukan jika akses dan perlatan tersedia.
Cara yang lebih praktis bisa dengan oles, kuas, maupun semprot. Untuk kebutuhan industri, sistem vakum-tekan lebih dianjurkan karena mampu memasukkan larutan anti jamur hingga ke jaringan terdalam bambu, namun biayanya jauh lebih besar.
Dengan Biocide, bambu terlindungi dari serangan jamur sehingga lebih tahan lama dan tetap menarik untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi.
Silahkan klik gambar di bawah untuk pemesanan.