5 Tips Membuat Decking Kayu Sekelas IKEA

Siapa tak kenal dengan IKEA? Bila kebanyakan gerai franchise adalah gerai makanan, tidak demikian dengan brand dari Swedia ini. Mereka menjual beragam produk woodworking yang terdiri dari aneka mebel hingga kerajinan dekoratif.

Lahir di era di mana Eropa sedang berada pada masa jayanya, IKEA mendapat banyak keuntungan. Mereka mendapatkan pasar yang menggiurkan di Inggris hingga Jerman, teknologi woodworking terbaru, hingga prestige sebagai produk yang berasal dari benua biru.

promo produk white agent wa-250

Namun, bila bukan karena kualitasnya, tentu IKEA tak akan bertahan sampai sekarang. Brand yang dulu hanya populer di Swedia tersebut, kini telah mengembangkan sayap bisnisnya hingga ke Asia. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang dijadikan tujuan ekspansi market IKEA.

Keberadaan IKEA, bagaimanapun juga menyemarakkan industri produk kayu nasional. Dan suka tak suka, pelaku usaha di Indonesia harus bisa berkompetisi dengan raksasa tersebut. Hal ini pun berlaku pada produk-produk lantai kayu seperti decking.

Decking IKEA vs Decking Lokal Indonesia

Decking adalah lantai kayu untuk outdoor. Penggunaan decking bisa mempercantik teras dan bangunan. Namun, membeli lantai dek bukanlah hal yang mudah. Ketika hendak membeli produk tersebut, kita perlu ekstra hati-hati. Sebab kualitas produk yang buruk bisa membuat kita rugi dengan lantai yang mudah rusak.

promo produk biocide insecticide

decking ikea

Produk decking IKEA umumnya telah diseleksi dengan kualitas yang ketat, sehingga pelaku usaha yang produknya tidak masuk ke IKEA mau tak mau harus bisa menunjukkan bahwa kualitas produknya tak kalah dengan produk brand Swedia tersebut.

Caranya? Secara umum, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Silahkan terapkan 5 hal di bawah ini agar kualitas produk decking kayu meningkat setara dengan decking IKEA.

5 Cara agar Decking Kayu Sekelas IKEA

1. Jenis Kayu Harus Unggulan dan Tua

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih kayu yang bagus. Karena digunakan di lingkungan eksterior, kayu setidaknya harus kayu yang tahan cuaca.

Contoh kayu-kayu yang tahan diletakkan pada lingkungan outdoor adalah jati, nangka, ulin, bengkirai, mahoni, dan eboni. Namun, jangan sekadar berhenti pada “nama kayu” yang dianggap bagus. Disarankan untuk memilih kayu yang sudah berumur tua.

          Baca Juga: Cara Efektif Bersihkan Dan Bleaching Decking Lantai Kayu

Misalnya, menurut usia jaringan kayunya, jati dibagi menjadi grade A, B, dan C. Grade A adalah bagian yang paling bagus karena merupakan bagian paling tua. Nah, C adalah grade yang paling buruk karena merupakan bagian gubal (paling muda). Untuk decking, setidaknya harus menggunakan jati grade A dan B. Hal yang sama berlaku pada kayu-kayu lainnya di mana perbedaan usia jaringan yang secara teknis mempengaruhi kualitasnya.

2. Desain yang Berbeda

Salah satu kelebihan IKEA dibanding toko mebel biasa adalah ketersediaan desain yang beragam. Coba bandingkan saja antara mebel di toko furniture langganan Anda dengan mebel di IKEA. Produk-produk IKEA termasuk decking IKEA menawarkan keindahan yang biasanya hanya kita temui saat sedang mengunjungi pameran. Di sisi lain, produk lokal seringkali hadir dengan desain seadanya dan cenderung seragam.

decking ikea bagus

Padahal aspek estetika pasti diperhatikan para pembeli decking kayu. Sebab, orang-orang yang menginginkan produk ini adalah meraka yang berada pada pasar menengah ke atas yang memiliki selera estetika tinggi.
Oleh karena itu, wawasan mengenai desain-desain lantai kayu yang bagus mutlak harus dimiliki para pengrajin jika ingin sekelas dengan decking IKEA.

3. Penawaran alternatif

Untuk mengimbangi kualitas decking IKEA, Anda juga bisa memberikan penawaran alternatif. Alternatif  ini akan membuat produk semakin menarik di mata pelanggan. Beberapa contoh alteratif  yang disukai konsumen lantai decking antara lain:

  1. Antislip atau anti tergelincir yang penting untuk anak-anak dan orangtua
  2. Antigores supaya lantai tidak mudah rusak
  3. Antigenangan air, di mana dek didesain sehingga tumpahan air bisa dialirkan ke tanah atau gampang untuk dibersihkan

Semakin banyak alternatif yang bisa ditawarkan, semakin berkualitas produknya. Konsumen pun pasti akan tertarik untuk membeli decking kayu tersebut.

4. Promosi

Agar produk laku di pasaran, kualitas produksi saja tidak cukup. Promosi juga harus diupayakan dengan baik.

Sebagai contoh, saat ini, promosi yang paling berperan adalah promosi secara digital. Dunia maya seharusnya menjadi battle strategi marketing. Apalagi di dunia maya, jangkauan promosi ini tidak terbatas sehingga potensi menghadirkaan lebih banyak klien juga semakin besar.

Nah, salah satu strategi agar decking kayu yang ditawarkan tidak kalah dengan decking IKEA, perlu konsep strategi promosi daring yang lebih baik. Hal ini bisa dimulai dengan membuat website khusus produk, kerjasama dengan influencer, hingga membuat channel youtube yang sifatnya edukatif.

5. Awet

Terakhir namun tak kalah penting, harus bisa dipastikan bahwa descking kayu yang diproduksi tidak mudah rusak. Keawetan harus diupayakan menjadi prioritas karena bongkar pasang decking kayu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.

Untuk memastikan decking kayu awet, selain memilih kayu berkualitas, bisa juga dengan menerapkan treatment antihama yang bagus. Treatment antihama dapat dilakukan menggunakan produk Biocide.

Biocide adalah seri pestisida woodworking yang terdiri dari 3 varian. Dua di antaranya adalah produk fungisida yang juga berfungsi sebagai antilumut.

  1. Biocide Surface Film Preservative adalah antijamur dan antilumut. Antijamur dan antilumut ini bisa dicampurkan ke cat decking kayu sehingga lapisan cat bisa memberikan perlindungan ekstra kuat.
  2. Biocide Wood Fungicide adalah antijamur permukaan. Antijamur ini bisa dioleskan ke permukaan decking kayu yang belum dicat agar tidak diserang jamur stain.

Dengan kiat yang tepat, membuat lantai dek sekelas decking IKEA menjadi sesuatu yang tak sulit dilakukan.